600 Siswa dan 120 Guru Alazka Surabaya Bayar Zakat Serentak di Sekolah
loading...
Sebanyak 600 siswa dan 120 guru Al Azhar Kelapa Gading (Alazka) Surabaya membayar zakat serentak di sekolah, Rabu (19/3/2025). Foto/Dok. SindoNews
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 600 siswa dan 120 guru Al Azhar Kelapa Gading (Alazka) Surabaya membayar zakat serentak di sekolah, Rabu (19/3/2025). Pembayaran zakat ini dalam rangka memenuhi kewajiban muslim setiap tahun sebelum Idulfitri .
Ketua panitia, Supriono mengatakan, pembayaran zakat di sekolah ini juga untuk melatih dan sarana belajar para siswa untuk menunaikan zakat setiap tahun. Panitia membebaskan siswa untuk menunaikan zakat dalam bentuk uang tunai Rp 60.000 atau beras seberat 3 kilogram.
Pembayaran bisa dilakukan langsung ke amil (panitia zakat) ataupun melalui QRIS dan tranfer rekening. Mereka yang sudah bayar melalui tranfer wajib datang ke panitia untuk menunjukkan buktinya di hadapan panitia, sekaligus baca niat membayar zakat. "Intinya kita memberi kemudahan kepada mereka yang ingin membayar zakat," katanya.
Salah seorang guru sekaligus humas Alazka, Sony Wahyu mengatakan, zakat yang sudah terkumpul akan disalurkan kepada yang berhak menerima. Di antaranya warga kurang mampu di sekitar sekolah, masyarakat di kompleks Bhaskara serta dhuafa yang ada.
Cleon Ivander Putra, siswa kelas 8 mengaku senang bisa membayar zakat di sekolah. Dia pilih tranfer rekening untuk bayar zakat pribadinya. "Pakai tranfer, trus datang ke sekolah untuk menunjukkan buktinya. Sekaligus nanti dipandu baca niatnya di depan panitia," ujarnya.
Dia merasa dimudahkan dan karena tidak perlu bawa beras. "Begini saja, praktis," tutur remaja yang tinggal di kawasan Kenjeran, Surabaya.
Ketua panitia, Supriono mengatakan, pembayaran zakat di sekolah ini juga untuk melatih dan sarana belajar para siswa untuk menunaikan zakat setiap tahun. Panitia membebaskan siswa untuk menunaikan zakat dalam bentuk uang tunai Rp 60.000 atau beras seberat 3 kilogram.
Pembayaran bisa dilakukan langsung ke amil (panitia zakat) ataupun melalui QRIS dan tranfer rekening. Mereka yang sudah bayar melalui tranfer wajib datang ke panitia untuk menunjukkan buktinya di hadapan panitia, sekaligus baca niat membayar zakat. "Intinya kita memberi kemudahan kepada mereka yang ingin membayar zakat," katanya.
Salah seorang guru sekaligus humas Alazka, Sony Wahyu mengatakan, zakat yang sudah terkumpul akan disalurkan kepada yang berhak menerima. Di antaranya warga kurang mampu di sekitar sekolah, masyarakat di kompleks Bhaskara serta dhuafa yang ada.
Cleon Ivander Putra, siswa kelas 8 mengaku senang bisa membayar zakat di sekolah. Dia pilih tranfer rekening untuk bayar zakat pribadinya. "Pakai tranfer, trus datang ke sekolah untuk menunjukkan buktinya. Sekaligus nanti dipandu baca niatnya di depan panitia," ujarnya.
Dia merasa dimudahkan dan karena tidak perlu bawa beras. "Begini saja, praktis," tutur remaja yang tinggal di kawasan Kenjeran, Surabaya.
(poe)
Lihat Juga :
