Dua Tenaga Medis COVID-19 Ditembak, Pemerintah Diminta Tindak Tegas KKB
Kamis, 28 Mei 2020 - 13:09 WIB
BANDUNG -
Penganiayaan dan penembakkan tenaga medis di Intan Jaya, Papua, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tengah pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu memicu kesedihan dan keprihatinan yang sangat mendalam.
Lentera Huma Berhati, sebuah community development yang fokus pada isu-isu sosial, ekonomi, pendidikan, serta pendampingan masyarakat melalui pendekatan participatory rural appraisal (PRA) menyebut apa yang dilakukan KKB tersebut kontraproduktif dengan perjuangan mereka.
"Apapun alasannya, kekejaman ini sudah merendahkan martabat kemanusiaan yang sebenarnya mereka sedang berjuang untuk keselamatan Papua," tegas Koordinator Lentera Huma Berhati, Khairul Anam, Kamis (28/5/2020).
(Baca: Jaksa Masih Susun Berkas, Sidang Sunda Empire Belum Dijadwalkan)
Pihaknya menilai bahwa KKB hakekatnya adalah gerombolan separatis dan alasan KKB yang ingin memisahkan diri dari NKRI karena ketidakadilan sosial dan pelanggaran HAM yang dilakukan TNI sebagai bualan belaka.
"Mereka menabuh genderang perang dan menistakan orang-orang yang berjuang untuk kemajuan Papua dengan membabi buta menganiaya dan menyerang orang-orang tak bersalah," tegasnya lagi.
Lebih lanjut Anam mengatakan, pemerintahan Presiden Jokowi tengah berupaya keras membangun Indonesia sentris, yakni membangun dari daerah dan pinggiran.
Pembangunan dan kebijakan yang prorakyat Papua tersebut, kata Anam, seharusnya membukakan hati KKB untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah mereka.
Penganiayaan dan penembakkan tenaga medis di Intan Jaya, Papua, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tengah pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu memicu kesedihan dan keprihatinan yang sangat mendalam.
Lentera Huma Berhati, sebuah community development yang fokus pada isu-isu sosial, ekonomi, pendidikan, serta pendampingan masyarakat melalui pendekatan participatory rural appraisal (PRA) menyebut apa yang dilakukan KKB tersebut kontraproduktif dengan perjuangan mereka.
"Apapun alasannya, kekejaman ini sudah merendahkan martabat kemanusiaan yang sebenarnya mereka sedang berjuang untuk keselamatan Papua," tegas Koordinator Lentera Huma Berhati, Khairul Anam, Kamis (28/5/2020).
(Baca: Jaksa Masih Susun Berkas, Sidang Sunda Empire Belum Dijadwalkan)
Pihaknya menilai bahwa KKB hakekatnya adalah gerombolan separatis dan alasan KKB yang ingin memisahkan diri dari NKRI karena ketidakadilan sosial dan pelanggaran HAM yang dilakukan TNI sebagai bualan belaka.
"Mereka menabuh genderang perang dan menistakan orang-orang yang berjuang untuk kemajuan Papua dengan membabi buta menganiaya dan menyerang orang-orang tak bersalah," tegasnya lagi.
Lebih lanjut Anam mengatakan, pemerintahan Presiden Jokowi tengah berupaya keras membangun Indonesia sentris, yakni membangun dari daerah dan pinggiran.
Pembangunan dan kebijakan yang prorakyat Papua tersebut, kata Anam, seharusnya membukakan hati KKB untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah mereka.
tulis komentar anda