Awas, Gelombang 6 Meter Ancam Pantai Selatan Yogyakarta
Senin, 26 Juli 2021 - 20:29 WIB
Para nelayan dan warga yang beraktivitas di kawasan Pantai Selatan Yogyakarta harus berhati-hati selama tiga hari ke depan menyusul ancaman gelombang tinggi di wilayah itu. Foto: SINDONews/Ilustrasi
YOGYAKARTA - Para nelayan dan warga yang beraktivitas di kawasan Pantai Selatan Yogyakarta harus berhati-hati selama tiga hari ke depan. Ini lantaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) yang memprediksi gelombang yang bisa mencapai 6 Meter yang menerjang kawasan tersebut.
Dari Laporan BMKG disebutkan, sejak 27-29 Juli mendatang, Perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta bakal terjadi kemungkinan gelombang tinggi. Kecepatan angin mencapai 6 - 20 knot dan tinggi gelombang antara 4 hingga 6 meter.
Menanggapi informasiitu, Koordinator SAR Pantai Baron Gunungkidul Marjono mengaku sudah menerima informasi tersebut. Pihaknya juga membuat agar para nelayan waspada dan dianjurkan untuk berhenti melaut.
“Kita juga meminta nelayan untuk meminggirkan kapal-kapalnya untuk menghindari kerusakan akibat gelombang tinggi, " ungkapnya.
Koordinasi terus dilakukan untuk memantau kondisi pantai di Gunungkidul. " Ini masih PPKM Darurat yang diperpanjang. Jadi kita fokus di aktivitas nelayan karena pantai tertutup untuk wisatawan, " pungkasnya.
Dari Laporan BMKG disebutkan, sejak 27-29 Juli mendatang, Perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta bakal terjadi kemungkinan gelombang tinggi. Kecepatan angin mencapai 6 - 20 knot dan tinggi gelombang antara 4 hingga 6 meter.
Menanggapi informasiitu, Koordinator SAR Pantai Baron Gunungkidul Marjono mengaku sudah menerima informasi tersebut. Pihaknya juga membuat agar para nelayan waspada dan dianjurkan untuk berhenti melaut.
“Kita juga meminta nelayan untuk meminggirkan kapal-kapalnya untuk menghindari kerusakan akibat gelombang tinggi, " ungkapnya.
Koordinasi terus dilakukan untuk memantau kondisi pantai di Gunungkidul. " Ini masih PPKM Darurat yang diperpanjang. Jadi kita fokus di aktivitas nelayan karena pantai tertutup untuk wisatawan, " pungkasnya.
(nic)
tulis komentar anda