Catatan Pengalaman Buruk, Produksi Oksigen di Kendal Terkendala Listrik
Senin, 12 Juli 2021 - 07:39 WIB
SEMARANG - Jateng Oksigen Stock System atau JOSS akan dioptimalkan untuk memantau ketersediaan oksigen rumah sakit di Jawa Tengah. Gubernur Ganjar Pranowo juga akan memperkuat tim dalam Satgas Oksigen agar pelaksanaannya cepat dan tepat.
Ganjar mengatakan, dari pengalaman terhentinya produksi Oksigen PT Samator di Kendal akibat kendala listrik kemarin pihaknya akan membagi zona kepada rumah sakit yang membutuhkan oksigen.
“Maka Jateng Oksigen Stock Sistem atau Joss itu kita mau optimalkan dan kita mau bagikan ada personilnya, sehingga nanti tidak semua lapor sendiri-sendiri,” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Kasus COVID-19 di Gunungkidul: Sehari Meninggal 23 Orang, Lima Isolasi Mandiri
Ganjar mengatakan, setiap rumah sakit harus memiliki PIC khusus oksigen yang wajib dan disiplin mengisi serta melaporkan ketersediaan oksigen melalui aplikasi JOSS. Sehingga pihaknya bisa mendeteksi data kondisi oksigennya.
“Sistemnya belum sempurna banget tapi saya minta ada sistem yang real-time gitu. Sehingga kalau bisa menunjukkan gambar (grafik) ketersediaannya kondisinya. Kalau nanti penuh ya naik, (kurang) ini (grafiknya) turun dan kita bisa lihat dengan indikator itu, tentu (distribusinya) itu akan baik,” papar Ganjar.
Untuk itu, lanjut Ganjar, pihaknya meminta agar dilakukan penguatan pada tim Satgas Oksigen. Agar pengawasan laporan dan distribusinya terpantau dengan baik serta tepat sasaran.
“Maka saya minta dilakukan penguatan tim di satgas oksigen. Sehingga nanti kalau ada orang lapor saya pengin checkingnya itu sampai deliver, kalau yang sulit ya betul-betul sulit,” ujarnya.
Baca juga: Warga Kota Semarang yang Terdampak PPKM Darurat Terima Bantuan 100.000 Sembako
Ganjar mengatakan, dari pengalaman terhentinya produksi Oksigen PT Samator di Kendal akibat kendala listrik kemarin pihaknya akan membagi zona kepada rumah sakit yang membutuhkan oksigen.
“Maka Jateng Oksigen Stock Sistem atau Joss itu kita mau optimalkan dan kita mau bagikan ada personilnya, sehingga nanti tidak semua lapor sendiri-sendiri,” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Kasus COVID-19 di Gunungkidul: Sehari Meninggal 23 Orang, Lima Isolasi Mandiri
Ganjar mengatakan, setiap rumah sakit harus memiliki PIC khusus oksigen yang wajib dan disiplin mengisi serta melaporkan ketersediaan oksigen melalui aplikasi JOSS. Sehingga pihaknya bisa mendeteksi data kondisi oksigennya.
“Sistemnya belum sempurna banget tapi saya minta ada sistem yang real-time gitu. Sehingga kalau bisa menunjukkan gambar (grafik) ketersediaannya kondisinya. Kalau nanti penuh ya naik, (kurang) ini (grafiknya) turun dan kita bisa lihat dengan indikator itu, tentu (distribusinya) itu akan baik,” papar Ganjar.
Untuk itu, lanjut Ganjar, pihaknya meminta agar dilakukan penguatan pada tim Satgas Oksigen. Agar pengawasan laporan dan distribusinya terpantau dengan baik serta tepat sasaran.
“Maka saya minta dilakukan penguatan tim di satgas oksigen. Sehingga nanti kalau ada orang lapor saya pengin checkingnya itu sampai deliver, kalau yang sulit ya betul-betul sulit,” ujarnya.
Baca juga: Warga Kota Semarang yang Terdampak PPKM Darurat Terima Bantuan 100.000 Sembako
tulis komentar anda