PPKM Darurat, Ridwan Kamil: BOR Rumah Sakit COVID-19 Mulai Turun Konsisten
Sabtu, 10 Juli 2021 - 20:20 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengungkapkan, tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) menunjukkan penurunan seiring pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat .
Baca juga: PPKM Darurat, Ridwan Kamil: Mobilitas Warga Jabar Berkurang 20 Persen
Tren penurunan BOR Rumah Sakit (RS) COVID-19 tersebut mulai menunjukkan konsistensi. Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan PPKM Darurat di Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Hadapi Krisis Energi, Anak Muda di Purwakarta Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Air
"BOR Jabar sudah turun, 3-4 persen, mudah-mudahan ini atas ikhtiar semua pihak karena tujuan PPKM Darurat itu menurunkan BOR supaya rumah sakit tidak kolaps. Sekarang sudah tiga hari konsisten turun, mudah-mudahan turun terus," ungkap Kang Emil , sapaan akrabnya.
Tidak hanya menimbulkan dampak positif dengan turunnya BOR, Kang Emil juga menilai bahwa PPKM Darurat menghadirkan kedisiplinan masyarakat terkait pembatasan mobilitas. Bahkan, kata Kang Emil, mobilitas warga Jabar kini sudah dapat ditekan hingga 30%.
"Mudah-mudahan dengan turunya mobilitas, menurunkan juga potensi penularan virus delta. Apa bukti penurunan? visual saja sudah kelihatan yang Tol Pasteur biasanya Sabtu-Minggu macet banget, hari ini seperti jalan biasa. Artinya, kesadaran sudah jauh lebih baik di hari ke lima sampai ke tujuh ini," katanya.
Dalam kegiatan peninjauan PPKM Darurat tersebut, Gubernur didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, hingga Kajati Jabar Ade Adhyaksa dan Kapolres Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya.
Sementara itu, mengacu pada keterangan di aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 (Pikobar) Jabar, Jumat (9/7/2021) malam, tingkat BOR turun menjadi 87,87% dan ribuan tempat tidur bagi pasien pun masih tersedia.
Berdasarkan keterangan tersebut, tempat tidur bagi pasien tanpa gejala masih tersedia 10.836 tempat tidur, sedangkan kategori kuning atau pasien gejala ringan 6.185 tempat tidur. Adapun tempat tidur bagi pasien bergejala tersedia 556 tempat tidur dan 920 tempat tidur bagi pasien perawatan intensif.
Baca juga: PPKM Darurat, Ridwan Kamil: Mobilitas Warga Jabar Berkurang 20 Persen
Tren penurunan BOR Rumah Sakit (RS) COVID-19 tersebut mulai menunjukkan konsistensi. Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan PPKM Darurat di Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Hadapi Krisis Energi, Anak Muda di Purwakarta Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Air
"BOR Jabar sudah turun, 3-4 persen, mudah-mudahan ini atas ikhtiar semua pihak karena tujuan PPKM Darurat itu menurunkan BOR supaya rumah sakit tidak kolaps. Sekarang sudah tiga hari konsisten turun, mudah-mudahan turun terus," ungkap Kang Emil , sapaan akrabnya.
Tidak hanya menimbulkan dampak positif dengan turunnya BOR, Kang Emil juga menilai bahwa PPKM Darurat menghadirkan kedisiplinan masyarakat terkait pembatasan mobilitas. Bahkan, kata Kang Emil, mobilitas warga Jabar kini sudah dapat ditekan hingga 30%.
"Mudah-mudahan dengan turunya mobilitas, menurunkan juga potensi penularan virus delta. Apa bukti penurunan? visual saja sudah kelihatan yang Tol Pasteur biasanya Sabtu-Minggu macet banget, hari ini seperti jalan biasa. Artinya, kesadaran sudah jauh lebih baik di hari ke lima sampai ke tujuh ini," katanya.
Dalam kegiatan peninjauan PPKM Darurat tersebut, Gubernur didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, hingga Kajati Jabar Ade Adhyaksa dan Kapolres Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya.
Sementara itu, mengacu pada keterangan di aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 (Pikobar) Jabar, Jumat (9/7/2021) malam, tingkat BOR turun menjadi 87,87% dan ribuan tempat tidur bagi pasien pun masih tersedia.
Berdasarkan keterangan tersebut, tempat tidur bagi pasien tanpa gejala masih tersedia 10.836 tempat tidur, sedangkan kategori kuning atau pasien gejala ringan 6.185 tempat tidur. Adapun tempat tidur bagi pasien bergejala tersedia 556 tempat tidur dan 920 tempat tidur bagi pasien perawatan intensif.
(shf)
tulis komentar anda