Perum Jasa Tirta I Bersama Pemkab Madiun Tanam 10.000 Bibit Akar Wangi
Sabtu, 19 Juni 2021 - 21:57 WIB
MADIUN - Perum Jasa Tirta (PJT) I bersama dengan Pemkab Madiun melalui BPBD Madiun melakukan penanaman 10.000 bibit akar wangi (chrysopogon zizanioides).
Penanaman dalam rangka peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia itu dilakukan di kawasan lereng Gunung Wilis Desa Durenan, Gemarang, Kabupaten Madiun.
Kepala Departemen Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PJT I, Nina Meita Sari mengatakan, penanaman tersebut sebagai implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 13. Yaitu Penanganan Perubahan Iklim. Pelaksanaannya dituangkan dalam Program Penanaman Pohon di wilayah kerja PJT I sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Baca juga: Gawat! Kasus Kematian COVID-19 di Jawa Timur Tertinggi Nasional
"Kami memberikan bantuan dana program TJSL kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun untuk melaksanakan penanaman akar wangi di sepanjang bantaran anak Sungai Bengawan Solo di daerah Kabupaten Madiun. Ini sebagai upaya pencegahan dan mitigasi bencana," katanya, Sabtu (19/6/2021).
Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/2 PJT I, Achmad Syuhairus Syam mengatakan, kegiatan konservasi di wilayah Kabupaten Madiun telah dilakukan setiap tahun oleh PJT I. Pada tahun ini, kegiatan konservasi difokuskan pada mitigasi bencana banjir dan longsor yang diwujudkan dalam bentuk penanaman jenis tanaman akar wangi atau vetiver.
"Vetiver ini memiliki akar serabutnya bersifat mengikat tanah dan panjangnya sampai lima meter ke dalam tanah. Sehingga sangat cocok untuk mencegah bencana longsor," jelasnya.
Baca juga: 2 Tewas dan 21 Positif COVID-19 Usai Ziarah Wali, Kota Pasuruan Masuk Zona Merah
Lokasi dipilihnya Desa Durenan, Kecamatan Gemarang karena termasuk wilayah DAS Brantas. Pertimbang lain, karena pernah terjadi longsor pada tanggal 5 April 2021 yang menelan banyak kerugian. Selain itu, lanjut dia, untuk membentuk keseimbangan ekologi dimana tanaman porang yang menjadi andalan ekonomi warga sekitar dapat dikurangi dampaknya dengan tanaman akar wangi.
Untuk diketahui, akar wangi dengan nama lain vetiver merupakan tanaman sejenis rumput besar atau alang-alang. Akar wangi secara masif akarnya tumbuh hingga kedalam lima meter sehingga dinilai memiliki fungsi seperti kolom-kolom beton yang dapat menahan tanah agar tidak longsor.
Akar wangi juga dapat tumbuh di daerah lahan marginal, kering ataupun tercemar. Disisi lain akar wangi juga tahan terhadap iklim, hama penyakit maupun api.
Penanaman dalam rangka peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia itu dilakukan di kawasan lereng Gunung Wilis Desa Durenan, Gemarang, Kabupaten Madiun.
Kepala Departemen Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PJT I, Nina Meita Sari mengatakan, penanaman tersebut sebagai implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 13. Yaitu Penanganan Perubahan Iklim. Pelaksanaannya dituangkan dalam Program Penanaman Pohon di wilayah kerja PJT I sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Baca juga: Gawat! Kasus Kematian COVID-19 di Jawa Timur Tertinggi Nasional
"Kami memberikan bantuan dana program TJSL kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun untuk melaksanakan penanaman akar wangi di sepanjang bantaran anak Sungai Bengawan Solo di daerah Kabupaten Madiun. Ini sebagai upaya pencegahan dan mitigasi bencana," katanya, Sabtu (19/6/2021).
Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/2 PJT I, Achmad Syuhairus Syam mengatakan, kegiatan konservasi di wilayah Kabupaten Madiun telah dilakukan setiap tahun oleh PJT I. Pada tahun ini, kegiatan konservasi difokuskan pada mitigasi bencana banjir dan longsor yang diwujudkan dalam bentuk penanaman jenis tanaman akar wangi atau vetiver.
"Vetiver ini memiliki akar serabutnya bersifat mengikat tanah dan panjangnya sampai lima meter ke dalam tanah. Sehingga sangat cocok untuk mencegah bencana longsor," jelasnya.
Baca juga: 2 Tewas dan 21 Positif COVID-19 Usai Ziarah Wali, Kota Pasuruan Masuk Zona Merah
Lokasi dipilihnya Desa Durenan, Kecamatan Gemarang karena termasuk wilayah DAS Brantas. Pertimbang lain, karena pernah terjadi longsor pada tanggal 5 April 2021 yang menelan banyak kerugian. Selain itu, lanjut dia, untuk membentuk keseimbangan ekologi dimana tanaman porang yang menjadi andalan ekonomi warga sekitar dapat dikurangi dampaknya dengan tanaman akar wangi.
Untuk diketahui, akar wangi dengan nama lain vetiver merupakan tanaman sejenis rumput besar atau alang-alang. Akar wangi secara masif akarnya tumbuh hingga kedalam lima meter sehingga dinilai memiliki fungsi seperti kolom-kolom beton yang dapat menahan tanah agar tidak longsor.
Akar wangi juga dapat tumbuh di daerah lahan marginal, kering ataupun tercemar. Disisi lain akar wangi juga tahan terhadap iklim, hama penyakit maupun api.
(msd)
tulis komentar anda