Sttt, Ada Dugaan Markup Pembangunan Jalan Tani Bulu Buloe Wajo

Senin, 20 April 2020 - 14:44 WIB
Proyek perintisan dan perkerasan jalan tani Bulu Buloe, Desa Cinnongtabi, Kecamatan Majauleng yang menelan anggaran cukup fantastik disoal. Foto : SINDOnews/M Reza Pahlevi
WAJO - Peran aktif masyarakat dalam mengawal dana desa kembali terlihat. Kali ini yang disorot adalah proyek perintisan dan perkerasan jalan tani Bulu Buloe, Desa Cinnongtabi, Kecamatan Majauleng.

Anggaran proyek ini diduga dimarkup sebab fisik proyek tidak sesuai dengan nilai anggaran yang menelan angka fantastis. "Ini akal-akalan Pak Desa menganggarkan tiga item pekerjaan di lokasi yang sama. Kami mengendus adanya dugaan markup yang dilakukan pemerintah desa untuk meraup keuntungan pribadi, sebab nilai anggarannya cukup besar," ungkap salah seorang Warga Desa Cinnongtabi, berinisial MA kepada SINDOnews.

Tidak hanya anggaran yang dinilai tidak proporsional, menurutnya tanah timbunan yang dipakai membangun jalan hanya diambil dari kebun dan sawah kepala desa tersebut.



Selain itu, Pengerjaannya pun dinilai asal jadi, sebab tidak ada pemerataan struktur jalan yang dibangun pada saat pembangunan menggunakan alat berat atau wales.

Batu kali sebagai lapisan atas jalan tidak rata dan menyulitkan petani melintasi jalan tersebut. "Warga yang setiap hari bertani di dekat jalan yang di bangun, menjadi saksi mata, sumber tanahnya dari mana, dan proses pembangunannya seperti apa. Semuanya sangat jelas diungkap," jelasnya

Berdasarkan APBDes 2019 Cinnongtabi, tiga item pekerjaan pengerjaan jalan tani yang dimaksud yakni, pertama, perkerasan jalan tani Bulu Buloe, volume 1.775 X 3 meter, nilai anggaran Rp559.114.697.60. Kedua, perintisan jalan tani Bulu Buloe, Volume 3.510 X 3 meter, nilai anggaran Rp392.631.838.40. Dan yang ketiga, perintisan jalan tani Bulu Buloe, volume 600 X 3.5 meter, nilai anggaran Rp89.830.374.97.

Sementara itu Kepala Desa Cinnongtabi, Andi Tune, berkilah jika setiap item pembangunan yang dilakukan di desanya, disusun oleh tim tehnik atau konsultan yang telah dipercayakan.

"Yang membuat RAB konsultan, kami di desa hanya bekerja saja untuk penyelesaian bangunan. Adapun besaran anggarannya kami serahkan kepada tenaga ahli sesuai bidangnya," tukasnya.
(sri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content