Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya Kompak Terapkan Manajemen Krisis di Bangkalan
Senin, 07 Juni 2021 - 18:35 WIB
BANGKALAN - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menerapkan manajemen krisis untuk mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura. Salah satunya mengecek ruang isolasi Kantor Kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Bangkalan.
Ruang isolasi di kantor BPWS Bangkalan ini untuk sementara. Nantinya akan disiapkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi reaktif melalui swab test antigen sambil menunggu hasil test PCR. "Di BPWS Bangkalan ini dapat menampung sebanyak 60 pasien Covid-19," kata Nico Afinta, Senin (7/6/2021).
Forkopimda Jatim melaksanakan manajemen krisis di Bangkalan terkait 3 T di empat kecamatan. Bagi warga yang positif Covid-19 dan isolasi mandiri, mereka dipindah ke Balai Diklat Bangkalan dan RS lapangan di Indrapura oleh tim Covid Hunter.
"Di Balai Diklat Bangkalan disiapkan 70 bed dan RS lapangan Indrapura 200 bed. Sementara hasil rapat dengan ibu gubernur dan wali kota Surabaya serta Dinkes Jatim menyiapkan enam rumah sakit di Surabaya. Termasuk menambah tim ambulans dari polda, kodam, dinkes serta mobile PCR," ungkapnya.
Selain itu disiapkan 30.000 swab antigen, penyemprotan disinfektan, pembagian 200.000 masker oleh tim gabungan Ditlantas, Ditsamapta, dan Bimmas bergabung dengan jajaran Kodam V Brawijaya. "Kemudian melaksanakan micro lockdown di empat kecamatan yaitu Bangkalan, Lampis, Arusbaya, dan Geger. Selanjutnya memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga berupa sembako," lanjut kapolda.
Usai mengecek ruang isolasi di Kantor BPWS Bangkalan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meninjau Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan.
Peninjauan RS Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dilaksanakan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Diketahui terdapat 18 tenaga kesehatan (Nakes) dan pegawai RS terpapar Covid-19 pascalibur Idul Fitri. Kemudian hasil kesepakatan akan ada penambahan tempat tidur dari 90 bed menjadi 140 bed.
Ruang isolasi di kantor BPWS Bangkalan ini untuk sementara. Nantinya akan disiapkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi reaktif melalui swab test antigen sambil menunggu hasil test PCR. "Di BPWS Bangkalan ini dapat menampung sebanyak 60 pasien Covid-19," kata Nico Afinta, Senin (7/6/2021).
Forkopimda Jatim melaksanakan manajemen krisis di Bangkalan terkait 3 T di empat kecamatan. Bagi warga yang positif Covid-19 dan isolasi mandiri, mereka dipindah ke Balai Diklat Bangkalan dan RS lapangan di Indrapura oleh tim Covid Hunter.
"Di Balai Diklat Bangkalan disiapkan 70 bed dan RS lapangan Indrapura 200 bed. Sementara hasil rapat dengan ibu gubernur dan wali kota Surabaya serta Dinkes Jatim menyiapkan enam rumah sakit di Surabaya. Termasuk menambah tim ambulans dari polda, kodam, dinkes serta mobile PCR," ungkapnya.
Selain itu disiapkan 30.000 swab antigen, penyemprotan disinfektan, pembagian 200.000 masker oleh tim gabungan Ditlantas, Ditsamapta, dan Bimmas bergabung dengan jajaran Kodam V Brawijaya. "Kemudian melaksanakan micro lockdown di empat kecamatan yaitu Bangkalan, Lampis, Arusbaya, dan Geger. Selanjutnya memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga berupa sembako," lanjut kapolda.
Usai mengecek ruang isolasi di Kantor BPWS Bangkalan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meninjau Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan.
Baca Juga
Peninjauan RS Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dilaksanakan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Diketahui terdapat 18 tenaga kesehatan (Nakes) dan pegawai RS terpapar Covid-19 pascalibur Idul Fitri. Kemudian hasil kesepakatan akan ada penambahan tempat tidur dari 90 bed menjadi 140 bed.
(poe)
tulis komentar anda