37 Guru dan Pegawai SMAN 4 Kota Pekalongan Positif COVID-19, Keluarganya Ditelusuri
Jum'at, 04 Juni 2021 - 09:22 WIB
PEKALONGAN - Upaya penelusuran dan pemeriksaan kesehatan terhadap kontak erat 37 guru dan pegawai SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, yang dinyatakan positif COVID-19 , terus dilakukan oleh Pemkot Pekalongan, melalui Satgas Penanganan COVID-19 Kota Pekalongan.
Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 , setelah ditemukannya klaster baru penularan COVID-19 di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan. Untuk sementara, aktivitas di sekolah tersebut juga dihentikan.
Semua orang yang berhubungan langsung dan ada kontak dengan penderita COVID-19 di klaster SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, menjalani test swab untuk mengetahui penyebaran COVID-19 , dan mencegah penularannya semakin meluas.
Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Djunaid mengatakan, penularan COVID-19 di klaster SMA Negeri 4 Kota Pekalongan ini, akan terus dipantau dan ditangani. "Aktivitas keluarga penderita dibatasi, dengan melakukan isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.
Dari hasil penelusuran atau tracing, saat ini masih belum bisa diketahui semua. Namun beberapa menunjukan hasil bagus, dan ada juga yang harus menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan karena ada indikasi terpapar. "Penangananya harus dimaksimalkan, agar tidak ada penularan baru dari klaster SMA Negeri 4 Kota Pekalongan," imbuhnya.
Baca Juga: Bertugas Dalam Senyap, Ini Potret KRI Nagapasa-403
Demi keamanan bersama dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 , Pemkot Pekalongan, juga meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan. Rumah yang digunakan untuk isolasi mandiri, diberi stiker untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan.
Sementara itu vaksinasi COVID-19 untuk guru dan tenaga kependidikan, juga terus dilakukan karena belum semua bisa divaksin. Diharapkan, dalam waktu dekat proses vaksinasi untuk tenaga kependidikan ini bisa dituntaskan.
Baca Juga
Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 , setelah ditemukannya klaster baru penularan COVID-19 di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan. Untuk sementara, aktivitas di sekolah tersebut juga dihentikan.
Semua orang yang berhubungan langsung dan ada kontak dengan penderita COVID-19 di klaster SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, menjalani test swab untuk mengetahui penyebaran COVID-19 , dan mencegah penularannya semakin meluas.
Baca Juga
Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Djunaid mengatakan, penularan COVID-19 di klaster SMA Negeri 4 Kota Pekalongan ini, akan terus dipantau dan ditangani. "Aktivitas keluarga penderita dibatasi, dengan melakukan isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.
Dari hasil penelusuran atau tracing, saat ini masih belum bisa diketahui semua. Namun beberapa menunjukan hasil bagus, dan ada juga yang harus menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan karena ada indikasi terpapar. "Penangananya harus dimaksimalkan, agar tidak ada penularan baru dari klaster SMA Negeri 4 Kota Pekalongan," imbuhnya.
Baca Juga: Bertugas Dalam Senyap, Ini Potret KRI Nagapasa-403
Demi keamanan bersama dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 , Pemkot Pekalongan, juga meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan. Rumah yang digunakan untuk isolasi mandiri, diberi stiker untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan.
Sementara itu vaksinasi COVID-19 untuk guru dan tenaga kependidikan, juga terus dilakukan karena belum semua bisa divaksin. Diharapkan, dalam waktu dekat proses vaksinasi untuk tenaga kependidikan ini bisa dituntaskan.
(eyt)
tulis komentar anda