Hadapi Ancaman Kelompok Teroris OPM, Kodam XVIII/Kasuari Siapkan Pasukan Raider Khusus
Senin, 31 Mei 2021 - 19:50 WIB
Kenali Dirimu, Kenali Musuhmu
Daerah rawan termasuk di Papua Barat, kata dia, merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara dan berpengaruh terhadap aspek pertahanan negara, serta menjadi taruhan bagi harga diri bangsa sehingga perlu dijaga dan diamankan dengan sebaik-baiknya.
“Pahami tugas dan tanggung jawab dengan baik. Para Perwira dan Komandan harus menjelaskan kepada anggotanya setelah berada di pos masing-masing, agar mengorientasi medan dan mengenali lingkungan sekitar. Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan buka komunikasi dengan masyarakat dan baik-baik dengan mereka. Ingat, pedomani, dan amalkan '8 wajib TNI' yaitu jangan menyakiti rakyat, namun justru kalian harus mampu menjaga dan melindungi rakyat dari berbagai ancaman yang ada,” tegas Pangdam.
Permasalahan yang terjadi di daerah operasi sangat kompleks, seperti masih terdapatnya kesenjangan berupa rendahnya aksesibilitas, terbatasnya sarana dan prasarana, masih rendahnya keterampilan yang dimiliki, dan minimnya pendapatan sehingga berdampak pada aspek kehidupan penduduk setempat, seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan. Selain itu, daerah rawan juga berpotensi menjadi tempat lintas pelaku kejahatan hingga separatisme.
"Untuk itu, kehadiran kalian diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif sehingga dirasakan dapat memberikan kenyamanan oleh masyarakat setempat. Setiap Prajurit harus memahami karakteristik daerah operasi, dan kearifan lokal,” jelasnya.
Jaga Moril, Kesehatan, dan Nama Baik Satuan
Pangdam Kasuari juga menyampaikan atensinya untuk para Prajurit Satgas Pamrahwan ini. "Tingkatkan kewaspadaan dan disiplin tempur Prajurit di daerah penugasan, jangan menganggap bahwa situasi di Papua Barat selalu aman. Kendala diantaranya berupa keterbatasan Sarpras (sarana prasarana) dan materiil, jangan menjadi hambatan dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Selanjutnya pahami tugas pokok Satgas Pamrahwan. Kenali dan pelajari situasi Geo-Demo-Konsos (Geografi, Demografi, dan Kondisi sosial). Jaga kekompakkan dan ciptakan soliditas yang kuat. Kembangkan naluri lapangan, PKT/PKM, dan laksanakan buddy system," ujarnya.
“Danpos (Komandan Pos) harus kreatif dan berinovasi. Setiap anggota harus mampu mengambil hati dan pikiran rakyat, dekati dan jalin komunikasi yang harmonis dengan para Toga (tokoh agama), Toda (tokoh pemuda) Todat (tokoh adat), dan Tomas (tokoh masyarakat) setempat. Jaga moril dan kesehatan, serta jaga nama baik satuan," sambungnya.
"Kejadian di satuan yang bertugas di Papua dan Papua Barat agar menjadikan pelajaran. Jangan ada pelanggaran sekecil apapun tetapi buatlah prestasi, dan senantiasa berdoa, beribadah, serta dekatkan diri dan libatkan Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap penyelesaian masalah,” tandas Pangdam XVIII/Kasuari.
Daerah rawan termasuk di Papua Barat, kata dia, merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara dan berpengaruh terhadap aspek pertahanan negara, serta menjadi taruhan bagi harga diri bangsa sehingga perlu dijaga dan diamankan dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga
“Pahami tugas dan tanggung jawab dengan baik. Para Perwira dan Komandan harus menjelaskan kepada anggotanya setelah berada di pos masing-masing, agar mengorientasi medan dan mengenali lingkungan sekitar. Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan buka komunikasi dengan masyarakat dan baik-baik dengan mereka. Ingat, pedomani, dan amalkan '8 wajib TNI' yaitu jangan menyakiti rakyat, namun justru kalian harus mampu menjaga dan melindungi rakyat dari berbagai ancaman yang ada,” tegas Pangdam.
Permasalahan yang terjadi di daerah operasi sangat kompleks, seperti masih terdapatnya kesenjangan berupa rendahnya aksesibilitas, terbatasnya sarana dan prasarana, masih rendahnya keterampilan yang dimiliki, dan minimnya pendapatan sehingga berdampak pada aspek kehidupan penduduk setempat, seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan. Selain itu, daerah rawan juga berpotensi menjadi tempat lintas pelaku kejahatan hingga separatisme.
"Untuk itu, kehadiran kalian diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif sehingga dirasakan dapat memberikan kenyamanan oleh masyarakat setempat. Setiap Prajurit harus memahami karakteristik daerah operasi, dan kearifan lokal,” jelasnya.
Jaga Moril, Kesehatan, dan Nama Baik Satuan
Pangdam Kasuari juga menyampaikan atensinya untuk para Prajurit Satgas Pamrahwan ini. "Tingkatkan kewaspadaan dan disiplin tempur Prajurit di daerah penugasan, jangan menganggap bahwa situasi di Papua Barat selalu aman. Kendala diantaranya berupa keterbatasan Sarpras (sarana prasarana) dan materiil, jangan menjadi hambatan dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Selanjutnya pahami tugas pokok Satgas Pamrahwan. Kenali dan pelajari situasi Geo-Demo-Konsos (Geografi, Demografi, dan Kondisi sosial). Jaga kekompakkan dan ciptakan soliditas yang kuat. Kembangkan naluri lapangan, PKT/PKM, dan laksanakan buddy system," ujarnya.
“Danpos (Komandan Pos) harus kreatif dan berinovasi. Setiap anggota harus mampu mengambil hati dan pikiran rakyat, dekati dan jalin komunikasi yang harmonis dengan para Toga (tokoh agama), Toda (tokoh pemuda) Todat (tokoh adat), dan Tomas (tokoh masyarakat) setempat. Jaga moril dan kesehatan, serta jaga nama baik satuan," sambungnya.
"Kejadian di satuan yang bertugas di Papua dan Papua Barat agar menjadikan pelajaran. Jangan ada pelanggaran sekecil apapun tetapi buatlah prestasi, dan senantiasa berdoa, beribadah, serta dekatkan diri dan libatkan Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap penyelesaian masalah,” tandas Pangdam XVIII/Kasuari.
tulis komentar anda