Tes Acak saat Libur Lebaran, 4 Persen Warga Positif COVID-19
Kamis, 20 Mei 2021 - 14:03 WIB
BANDUNG - Tes acak rapid antigen yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung kepada pengunjung mal, tempat wisata, dan gate tol pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini menujukkan sekitar 4 persen warga terinfeksi COVID-19.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani pada acara Bandung Menjawab, Kamis (20/5/2021). Menurut dia, tes rapid antigen yang dilakukan selama Ramadhan dan libur Lebaran mendapati 36 orang positif.
"Tes acak kami lakukan kepada sekitar 830 orang secara acak. Dari jumlah itu, sebanhak 36 orang positif COVID-19 berdasarkan rapid antigen," kata Ahyani.
Sampel diambil secara acak atau rundom ke pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan gate tol. Pada saat Lebaran misalnya, ditemukan dua orang positif di gate tol dan tujuh orang di Kebun Binatang Bandung."Ini menunjukkan bahwa OTG (Orang tanpa gejala) masih berkeliaran di sekitar kita. Meraka ada diantara kita," tegas dia.
Menurut dia, tes acak hanya dilakukan saat ada momen. Setelah selesaiRamadhan dan Idul Fitri , tak ada lagi rapid antigen. Tetapi pihaknya lebih pada meningkatkan tracing di tingkat wilayah. Tracing dilakukan kepada mereka yang berisiko, orang dekat yang terpapar, dan lainnya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani pada acara Bandung Menjawab, Kamis (20/5/2021). Menurut dia, tes rapid antigen yang dilakukan selama Ramadhan dan libur Lebaran mendapati 36 orang positif.
"Tes acak kami lakukan kepada sekitar 830 orang secara acak. Dari jumlah itu, sebanhak 36 orang positif COVID-19 berdasarkan rapid antigen," kata Ahyani.
Sampel diambil secara acak atau rundom ke pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan gate tol. Pada saat Lebaran misalnya, ditemukan dua orang positif di gate tol dan tujuh orang di Kebun Binatang Bandung."Ini menunjukkan bahwa OTG (Orang tanpa gejala) masih berkeliaran di sekitar kita. Meraka ada diantara kita," tegas dia.
Menurut dia, tes acak hanya dilakukan saat ada momen. Setelah selesaiRamadhan dan Idul Fitri , tak ada lagi rapid antigen. Tetapi pihaknya lebih pada meningkatkan tracing di tingkat wilayah. Tracing dilakukan kepada mereka yang berisiko, orang dekat yang terpapar, dan lainnya.
(don)
tulis komentar anda