Kementerian PUPR Dukung Wali Kota Bobby Menata Wajah Kota Lama Medan
Kamis, 20 Mei 2021 - 10:40 WIB
MEDAN - Upaya Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menata kawasan Kota Lama Medan sebagai kawasan cagar budaya yang berkelanjutan dan menciptakan citra karakteristik kawasan, mendapat dukungan penuh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) Republik Indonesia.
Kementerian PUPR menurunkan Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti untuk meninjau langsung kawasan kota lama tersebut kemarin, Rabu (19/5/2021).
Didampingi Bobby, Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan Benny Iskandar, Diana yang didampingi sejumlah pejabat Ditjen Cipta Karya meninjau kawasan Kesawan. Rumah Tjong A Fie menjadi lokasi pertama yang ditinjau. Bangunan yang didirikan sekitar 1900, Diana dan Bobby Nasution melihat panel penataan kota lama yang ada di halaman depan Rumah Tjong A Fie.
Kepada Wali Kota Bobby, dia menjelaskan langkah-langkah penataan yang akan dilakukan Kementerian PUPR. Rombongan berjalan kaki menuju kawasan Pasar Ikan Lama. Kemudian, dilanjutkan meninjau Gedung Warenhuis, bangunan tua eks supermarket pertama di Kota Medan tersebut, Diana juga menyampaikan rencana penataan yang akan dilakukan.
Usai peninjauan, Diana menjelaskan kedatangannya untuk merealisasikan rencana yang telah disusun 2017. Ditambah lagi, kata Diana, Bobby Nasution menyampaikan sejumlah ide terkait dengan penataan kawasan Kota Lama Medan, sehingga menjadi lebih baik dan menarik lagi ke depan.
Dikatakan Diana, penataan yang dilakukan nantinya seperti Kota Lama Semarang yang sebelumnya merupakan kota mati. “Kalau Kota Lama Medan kondisinya kota hidup. Dengan penataan yang dilakukan, Kota Lama Medan akan lebih tertata dan hidup lagi,” katanya.
Bobby Nasution sangat mengapresiasi kedatangan Dirjen Cipta Karya. Dia berharap kedatangan dirjen semakin mempercepat penataan kawasan Kota Lama Medan. “Kita siap berkolaborasi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat penataan Kota Lama Medan,” ujarnya.
Selain itu, kata Bobby, penataan yang dilakukan akan diikuti dengan penata kabel jaringan (ducting) yang ada di kawasan tersebut. “Itu impian dan cita-cita kami. Untuk mengatasi kabel jaringan, kami akan melakukan ducting di bawah. Kami harus melalui proses dan tahapannya,” tuturnya. CM
Kementerian PUPR menurunkan Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti untuk meninjau langsung kawasan kota lama tersebut kemarin, Rabu (19/5/2021).
Didampingi Bobby, Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan Benny Iskandar, Diana yang didampingi sejumlah pejabat Ditjen Cipta Karya meninjau kawasan Kesawan. Rumah Tjong A Fie menjadi lokasi pertama yang ditinjau. Bangunan yang didirikan sekitar 1900, Diana dan Bobby Nasution melihat panel penataan kota lama yang ada di halaman depan Rumah Tjong A Fie.
Kepada Wali Kota Bobby, dia menjelaskan langkah-langkah penataan yang akan dilakukan Kementerian PUPR. Rombongan berjalan kaki menuju kawasan Pasar Ikan Lama. Kemudian, dilanjutkan meninjau Gedung Warenhuis, bangunan tua eks supermarket pertama di Kota Medan tersebut, Diana juga menyampaikan rencana penataan yang akan dilakukan.
Usai peninjauan, Diana menjelaskan kedatangannya untuk merealisasikan rencana yang telah disusun 2017. Ditambah lagi, kata Diana, Bobby Nasution menyampaikan sejumlah ide terkait dengan penataan kawasan Kota Lama Medan, sehingga menjadi lebih baik dan menarik lagi ke depan.
Dikatakan Diana, penataan yang dilakukan nantinya seperti Kota Lama Semarang yang sebelumnya merupakan kota mati. “Kalau Kota Lama Medan kondisinya kota hidup. Dengan penataan yang dilakukan, Kota Lama Medan akan lebih tertata dan hidup lagi,” katanya.
Bobby Nasution sangat mengapresiasi kedatangan Dirjen Cipta Karya. Dia berharap kedatangan dirjen semakin mempercepat penataan kawasan Kota Lama Medan. “Kita siap berkolaborasi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat penataan Kota Lama Medan,” ujarnya.
Selain itu, kata Bobby, penataan yang dilakukan akan diikuti dengan penata kabel jaringan (ducting) yang ada di kawasan tersebut. “Itu impian dan cita-cita kami. Untuk mengatasi kabel jaringan, kami akan melakukan ducting di bawah. Kami harus melalui proses dan tahapannya,” tuturnya. CM
(ars)
tulis komentar anda