Generasi Z dan Milenial Membengkak, Jateng Antisipasi Bonus Demografi
Rabu, 19 Mei 2021 - 21:07 WIB
Hal pertama yang mesti ditanamkan pada mereka adalah rasa memiliki NKRI. Untuk itu mereka harus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Mereka juga diajak menjadi subjek dalam pembangunan di wilayahnya. Untuk itu kreativitas juga sangat ditanamkan.
“Selanjutnya, harus ditanamkan rasa tanggung jawab. Mereka harus dibekali dengan kemampuan beradaptasi dengan eranya. Karena saat ini teknologi menjadi bekal wajib, maka harus dikuasai. Tanggung jawab sosial juga mesti ditanamkan,” katanya.
Sekretaris Disporapar Jateng, Sulistyo mengatakan sesuai undang-undang tentang kepemudaan, pemuda berusia 16-30 tahun.
Saat ini, pembangunan yang telah dilakukan oleh dinas mencakup fisik dan SDM. Mulai dari wawasan kebangsaan, bela negara, hingga menerjunkan pemuda di pedesaan melalui program PKKP (Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda).
Ketua Prodi Antropologi Sosial FIB Undip, Dr Amirudin mengatakan pemuda harus ditempatkan sebagai aktor dalam pembangunan. Hal itu bertujuan mewujudkan pemuda yang tangguh. Langkah selanjutnya adalah memahamkan pemuda akan sejarah bangsa.
“Memang masih ada persoalan dalam pendidikan kita, soal mutu dan disparitas. Tapi tak boleh hanya menyoal hal itu. Harus diwujudkan generasi yang tangguh. Jadikan pemuda sebagai subjek, paham sejarah dan mampu beradaptasi,” katanya.
“Selanjutnya, harus ditanamkan rasa tanggung jawab. Mereka harus dibekali dengan kemampuan beradaptasi dengan eranya. Karena saat ini teknologi menjadi bekal wajib, maka harus dikuasai. Tanggung jawab sosial juga mesti ditanamkan,” katanya.
Sekretaris Disporapar Jateng, Sulistyo mengatakan sesuai undang-undang tentang kepemudaan, pemuda berusia 16-30 tahun.
Saat ini, pembangunan yang telah dilakukan oleh dinas mencakup fisik dan SDM. Mulai dari wawasan kebangsaan, bela negara, hingga menerjunkan pemuda di pedesaan melalui program PKKP (Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda).
Ketua Prodi Antropologi Sosial FIB Undip, Dr Amirudin mengatakan pemuda harus ditempatkan sebagai aktor dalam pembangunan. Hal itu bertujuan mewujudkan pemuda yang tangguh. Langkah selanjutnya adalah memahamkan pemuda akan sejarah bangsa.
“Memang masih ada persoalan dalam pendidikan kita, soal mutu dan disparitas. Tapi tak boleh hanya menyoal hal itu. Harus diwujudkan generasi yang tangguh. Jadikan pemuda sebagai subjek, paham sejarah dan mampu beradaptasi,” katanya.
(msd)
tulis komentar anda