Situasi di Lokasi Jatuhnya Pesawat Pakistan Layaknya Medan Perang
Sabtu, 23 Mei 2020 - 08:45 WIB
KARACHI - Asap hitam tebal membumbung di langit Kota Karachi, Pakistan. Sejumlah bangunan juga terlihat porak-poranda. Kondisi itu terlihat jelas dalam rekaman video, sesaat setelah pesawat Pakistan International Airlines (PIA) berpenumpang 98 orang jatuh dan menimpa permukiman padat.
(Baca juga: Bandel Saat PSBB, Wali Kota Malang Tutup Paksa Pertokoan )
Data sementara, 42 jasad ditemukan dalam tragedi pesawat pembawa 98 orang ini. PIA jatuh di kota Karachi selatan, Jumat (22/5/2020). Petugas penyelamat mengatakan ada sekitar 50 orang di bawah reruntuhan yang dikhawatirkan telah tewas. Informasi awal dari otoritas terkait menyebut pesawat itu membawa 107 orang, namun informasi yang diperbarui menyebutkan pesawat membawa 98 orang.
PIA hampir mendarat ketika jatuh di antara rumah-rumah, yang memicu ledakan dan menewaskan beberapa orang di darat. "Kami telah menemukan 40 jasad lebih sejauh ini," kata Mayor Mohammad Mansoor dari Rangers Pakistan, yang mengawasi operasi penyelamatan, kepada AFP, Sabtu (23/5/2020).
Faisal Edhi, yang mengepalai lembaga amal Edhi Foundation yang membantu penyelamat, mengatakan setidaknya 42 jasad telah ditemukan dari lokasi kejadian. "Sesuai perkiraan kami, ada sekitar 50 jasad di bawah reruntuhan," katanya dalam siaran langsung televisi.
Setidaknya dua penumpang selamat dari kecelakaan itu. Demikian disampaikan Syed Nasir Hussain Shah, menteri informasi di Provinsi Sindh di mana Karachi berada.
Gumpalan asap tebal membumbung ke langit ketika petugas penyelamat dan penduduk mencari para korban di antara puing-puing reruntuhan. Sedangkan para petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kobaran api. Seorang jurnalis AFP menyaksikan jasad-jasad hangus dimasukkan ke dalam ambulans.
Seorang petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian, Sarfraz Ahmed, mengatakan hidung Airbus A320 dan badan pesawat telah sangat rusak akibat dampak tersebut. Menurutnya, tim penyelamat telah menarik jasad dari pesawat yang hancur, termasuk beberapa yang masih mengenakan sabuk pengaman.
Seemin Jamali, seorang direktur dari Sekolah Tinggi Pasca-Sarjana Jinnah di kota setempat, mengatakan delapan orang tewas dan 15 orang terluka telah dibawa ke fasilitas itu. "Mereka semua (korban) dari darat, tidak ada penumpang (pesawat) yang dibawa ke sini," katanya.
(Baca juga: Bandel Saat PSBB, Wali Kota Malang Tutup Paksa Pertokoan )
Data sementara, 42 jasad ditemukan dalam tragedi pesawat pembawa 98 orang ini. PIA jatuh di kota Karachi selatan, Jumat (22/5/2020). Petugas penyelamat mengatakan ada sekitar 50 orang di bawah reruntuhan yang dikhawatirkan telah tewas. Informasi awal dari otoritas terkait menyebut pesawat itu membawa 107 orang, namun informasi yang diperbarui menyebutkan pesawat membawa 98 orang.
PIA hampir mendarat ketika jatuh di antara rumah-rumah, yang memicu ledakan dan menewaskan beberapa orang di darat. "Kami telah menemukan 40 jasad lebih sejauh ini," kata Mayor Mohammad Mansoor dari Rangers Pakistan, yang mengawasi operasi penyelamatan, kepada AFP, Sabtu (23/5/2020).
Faisal Edhi, yang mengepalai lembaga amal Edhi Foundation yang membantu penyelamat, mengatakan setidaknya 42 jasad telah ditemukan dari lokasi kejadian. "Sesuai perkiraan kami, ada sekitar 50 jasad di bawah reruntuhan," katanya dalam siaran langsung televisi.
Setidaknya dua penumpang selamat dari kecelakaan itu. Demikian disampaikan Syed Nasir Hussain Shah, menteri informasi di Provinsi Sindh di mana Karachi berada.
Gumpalan asap tebal membumbung ke langit ketika petugas penyelamat dan penduduk mencari para korban di antara puing-puing reruntuhan. Sedangkan para petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kobaran api. Seorang jurnalis AFP menyaksikan jasad-jasad hangus dimasukkan ke dalam ambulans.
Seorang petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian, Sarfraz Ahmed, mengatakan hidung Airbus A320 dan badan pesawat telah sangat rusak akibat dampak tersebut. Menurutnya, tim penyelamat telah menarik jasad dari pesawat yang hancur, termasuk beberapa yang masih mengenakan sabuk pengaman.
Seemin Jamali, seorang direktur dari Sekolah Tinggi Pasca-Sarjana Jinnah di kota setempat, mengatakan delapan orang tewas dan 15 orang terluka telah dibawa ke fasilitas itu. "Mereka semua (korban) dari darat, tidak ada penumpang (pesawat) yang dibawa ke sini," katanya.
(eyt)
tulis komentar anda