Wartawan Pena Batas Sesalkan Sikap Bupati Belu Terhadap Jurnalis
Kamis, 06 Mei 2021 - 20:58 WIB
ATAMBUA - Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan (Pena Batas) RI-RDTL menyesalkan sikap Bupati Belu Agustinus Taolin terhadap sejumlah wartawan saat menjalankan tugas peliputan di wilayah Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-Timor Leste .
Pena Batas kesal dengan sikap Bupati Belu yang belum sepuluh hari dilantik itu karena dinilai intimidasi, arogan dan kurang menghargai wartawan.
Hal ini ditegaskan Ketua Pena Batas, Stefanus Dile Payong kepada wartawan di Atambua, Kamis (06/05/2021).
Pena Batas menyesali sikap yang dilakukan oleh Bupati kepada jurnalis saat sesi wawancara.
Intimidasi, arogansi dan kurang menghargai wartawan saat menjalankan tugas jurnalistis terutama saat sesi wawancara di RSUD Mgr Gabriel Manek, SVD Atambua saat itu Bupati melarang wartawan menulis hal-hal negatif yang ada di Kabupaten Belu, tetapi hanya menulis hal yang positif.
Wartawan memaklumi ketika Bupati menyampaikan pernyataan tersebut bersifat mengajak, namun pada kenyataannya Bupati lebih bersifat memaksa.
Sikap arogansi dan kurang menghargai wartawan juga kembali ditunjukan Bupati Agus Taolin saat kegiatan peninjauan lahan untuk relokasi warga korban bencana pada Kamis (29/04/2021). Saat sesi wawancara Bupati terlebih dahulu mengecek keberadaan wartawan dengan mengeluarkan kata-kata yang cukup tegas.
Baca : Hari Pertama Kerja, Bupati Belu Temukan Pelayanan Pasien COVID 19 Kacau Balau di RSUD
Pena Batas kesal dengan sikap Bupati Belu yang belum sepuluh hari dilantik itu karena dinilai intimidasi, arogan dan kurang menghargai wartawan.
Hal ini ditegaskan Ketua Pena Batas, Stefanus Dile Payong kepada wartawan di Atambua, Kamis (06/05/2021).
Pena Batas menyesali sikap yang dilakukan oleh Bupati kepada jurnalis saat sesi wawancara.
Intimidasi, arogansi dan kurang menghargai wartawan saat menjalankan tugas jurnalistis terutama saat sesi wawancara di RSUD Mgr Gabriel Manek, SVD Atambua saat itu Bupati melarang wartawan menulis hal-hal negatif yang ada di Kabupaten Belu, tetapi hanya menulis hal yang positif.
Wartawan memaklumi ketika Bupati menyampaikan pernyataan tersebut bersifat mengajak, namun pada kenyataannya Bupati lebih bersifat memaksa.
Sikap arogansi dan kurang menghargai wartawan juga kembali ditunjukan Bupati Agus Taolin saat kegiatan peninjauan lahan untuk relokasi warga korban bencana pada Kamis (29/04/2021). Saat sesi wawancara Bupati terlebih dahulu mengecek keberadaan wartawan dengan mengeluarkan kata-kata yang cukup tegas.
Baca : Hari Pertama Kerja, Bupati Belu Temukan Pelayanan Pasien COVID 19 Kacau Balau di RSUD
tulis komentar anda