Vaksin COVID-19 untuk Masyarakat Umum Sleman Dijadwalkan Agustus 2021
Senin, 03 Mei 2021 - 17:01 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman menjadwalkan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat umum usia 18-59 tahun pada bulan Agustus 2021. Sleman sendiri per 1 Mei 2021 dari 182573 jumlah pendaftar vaksin COVID-19, terdiri dari SDM kesehatan 16.379 pendaftar, pekerja publik 105628 penaftar dan lansia 60566 pendaftar.
Dari jumlah itu, untuk dosis pertama dan kedua baru SDM kesehatan yang jumlahnya sudah 100 persen. SDM Kesehatan dosis pertama mencapai 19.026 orang atau 116,25 persen dan dosis kedua16911 orang atau 103,33 persen.
Untuk pekerja publik dan lansia, masih dibawah 70persen. Pekerja publik dosis pertama baru 71.354 orang atau 67.55persen dan dosis kedua 48882 orang 16.28 persen. Sedangkan Lansia dosis pertama baru 41.056 orang atau 67,78 persen dan dosis kedua 15.588 orang atau 25.75 persen. Secara keseulurhan, dosis pertama mencapai 131,436 orang atay 71,99 persen dan dosis kedua 81.382 orang atau 44.58 persen.
Pemkab Sleman sendiri saat ini sedang fokus menyelesaikan vaksin COVID-19 pada lansia dan tenaga pendidikan. “Vaksinasi bagi masyarakat umum rencananya bulan Agustus. Sekarang kami masih fokus pada lansia, dan beberapa tenaga pendidik yang kemarin belum selesai," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Senin (3/5/2021)
Pada akhir April lalu, Dinkes Sleman kembali menerima jatah 18.000 dosis vaksin Sinovac . Pekan sebelumnya sudah didatangkan 19.600 dosis yang langsung disebar ke seluruh faskes.
Sebagai upaya percepatan, petugas puskesmas telah menerapkan sistem jemput bola pendataan lansia. Upaya ini dilakukan dengan menggandeng dukuh, dan kader kesehatan setempat. "Kami tetap targetkan vaksinasi lansia selesai pada akhir Mei ini," paparnya.
Peta epidemologi COVID-19 Di Sleman per 1 Mei, dari 17 kapenewon, 10 kapewonan, yakni Prambanan, Berbah, Kalasan, Depok, Gamping, Mlati, Sleman, Turi, Tempe dan Moyuan masuk zona merah atau resiko penularan tinggi, lima kapewonan, yakni Cangkringan, Ngemplak,Ngaglik, Seyagan dan Minggir masuk zona orange atau resiko penularan sedang dan dua kapewonan, yakni Pakem dan Godean masuk zona kunong atau resiko penularn rendah dan tidak ada yang masuk zona hijau atau tidak ada penularan.
“Untuk itu kami menghimbau warga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.
Dari jumlah itu, untuk dosis pertama dan kedua baru SDM kesehatan yang jumlahnya sudah 100 persen. SDM Kesehatan dosis pertama mencapai 19.026 orang atau 116,25 persen dan dosis kedua16911 orang atau 103,33 persen.
Untuk pekerja publik dan lansia, masih dibawah 70persen. Pekerja publik dosis pertama baru 71.354 orang atau 67.55persen dan dosis kedua 48882 orang 16.28 persen. Sedangkan Lansia dosis pertama baru 41.056 orang atau 67,78 persen dan dosis kedua 15.588 orang atau 25.75 persen. Secara keseulurhan, dosis pertama mencapai 131,436 orang atay 71,99 persen dan dosis kedua 81.382 orang atau 44.58 persen.
Pemkab Sleman sendiri saat ini sedang fokus menyelesaikan vaksin COVID-19 pada lansia dan tenaga pendidikan. “Vaksinasi bagi masyarakat umum rencananya bulan Agustus. Sekarang kami masih fokus pada lansia, dan beberapa tenaga pendidik yang kemarin belum selesai," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Senin (3/5/2021)
Pada akhir April lalu, Dinkes Sleman kembali menerima jatah 18.000 dosis vaksin Sinovac . Pekan sebelumnya sudah didatangkan 19.600 dosis yang langsung disebar ke seluruh faskes.
Sebagai upaya percepatan, petugas puskesmas telah menerapkan sistem jemput bola pendataan lansia. Upaya ini dilakukan dengan menggandeng dukuh, dan kader kesehatan setempat. "Kami tetap targetkan vaksinasi lansia selesai pada akhir Mei ini," paparnya.
Peta epidemologi COVID-19 Di Sleman per 1 Mei, dari 17 kapenewon, 10 kapewonan, yakni Prambanan, Berbah, Kalasan, Depok, Gamping, Mlati, Sleman, Turi, Tempe dan Moyuan masuk zona merah atau resiko penularan tinggi, lima kapewonan, yakni Cangkringan, Ngemplak,Ngaglik, Seyagan dan Minggir masuk zona orange atau resiko penularan sedang dan dua kapewonan, yakni Pakem dan Godean masuk zona kunong atau resiko penularn rendah dan tidak ada yang masuk zona hijau atau tidak ada penularan.
“Untuk itu kami menghimbau warga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.
(don)
tulis komentar anda