Daging Ayam Ras dan Emas Perhiasan Picu Inflasi di Jatim pada April 2021

Senin, 03 Mei 2021 - 14:35 WIB
Foto ilustrasi/SINDOnews
SURABAYA - Selama April 2021, Jawa Timur (Jatim) mengalami 0,10 persen. Dari 105,37 pada bulan Maret 2021 menjadi 105,48 pada bulan April 2021. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,53 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,02 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender April 2021 sebesar 0,75 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,52 persen. “Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, Senin (3/5/2021).

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,55 persen. Diikuti penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen, kesehatan 0,22 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,17 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 0,16 persen serta kelompok transportasi 0,12 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki 0,06 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen.



Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. “Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2021 antara lain, daging ayam ras, emas perhiasan, ayam hidup, cabai merah, ketupat, pepaya, pemeliharaan, semangka, minyak goreng dan apel,” ujar Dadang.

Dia menambahkan, jika dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas penyumbang utama inflasi di masing-masing kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, maka daging ayam ras menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi. Disusul dengan emas perhiasan dan cabai merah. “Sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah cabai rawit, bawang merah dan beras,” tandas Dadang.

Dari delapan kota IHK di Jatim, daerah yang mengalami inflasi tertinggi adalah Sumenep sebesar 0,53 persen. Diikuti Kediri sebesar 0,31 persen, Malang sebesar 0,10 persen, Probolinggo dan Surabaya sebesar 0,09 persen, Jember sebesar 0,08 persen, Madiun sebesar 0,06 persen. Sedangkan daerah yang mengalami inflasi terendah yaitu Banyuwangi sebesar 0,02 persen.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content