Lantik 44 Pejabat, Khofifah Ingin Bangun Sinergitas OPD
Minggu, 19 April 2020 - 16:46 WIB
SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melantik sebanyak 44 pejabat Administrator (Setingkat Eselon III) dan Pengawas (Setingkat Eselon IV) di Gedung Negara Grahadi, Minggu (19/4/2020). Ke-44 pejabat tersebut berasal dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
OPD tersebut di antaranya Biro Pengadaan Barang dan Jasa; Biro Kesejahteraan Sosial; Biro Humas dan Protokol; Biro Hukum; Biro Administrasi Pembangunan; dan Biro Pemerintahandan Otonomi Daerah.
"Pejabat diSekretariat adalah sebagai pelayan masyarakat. Saya ingin membangun sinergitas di antara kita tetap membangun dedikasi dan loyalitas serta menjaga supaya kitasemua tetap berprestasi," kata Khofifah, Minggu (19/4/2020).
Orang nomor satu di Jatim itu mencontohkan di Biro Pengadaan Barang dan Jasa, sudah seharusnya melakukan digitalisasi. "Jika tetangga kita berlari maka kita harus melompat karena jika kita ikut berlari maka kita akan ketinggalan," papar Khofifah.
Gubernur juga mengaku sering mengembalikan surat dari biro bukan karena hal yang substantif. "Kalau ada ketikan yang salah saya hanya berpikir ini mungkin ketikan anak siswa PKL, tolong biasakan kerja tertib dan rapi karena hal itu akan mendukung lompatan-lompatan tadi," kata Khofifah.
Khofifah juga mengaku bahwa dia adalah pimpinan ormas besar di Indonesia dan surat-menyurat sangatlah rapi. "Sederhana saja yang harus kita lakukan, jaga perilaku agar tidak tercela, selamat menjalankan tugas serta cepat adaptasi di tempat baru," pungkas Khofifah.
Kepala BadanKepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Nur Kholis mengakui bahwa, di awal kepemimpinan Gubernur Khofifah, ada sejumlah surat-menyurat yang kurang rapi. "Namun sekarang sudah tidak lagi dan sudah kami perbaiki semua," ujarnya.
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
OPD tersebut di antaranya Biro Pengadaan Barang dan Jasa; Biro Kesejahteraan Sosial; Biro Humas dan Protokol; Biro Hukum; Biro Administrasi Pembangunan; dan Biro Pemerintahandan Otonomi Daerah.
"Pejabat diSekretariat adalah sebagai pelayan masyarakat. Saya ingin membangun sinergitas di antara kita tetap membangun dedikasi dan loyalitas serta menjaga supaya kitasemua tetap berprestasi," kata Khofifah, Minggu (19/4/2020).
Orang nomor satu di Jatim itu mencontohkan di Biro Pengadaan Barang dan Jasa, sudah seharusnya melakukan digitalisasi. "Jika tetangga kita berlari maka kita harus melompat karena jika kita ikut berlari maka kita akan ketinggalan," papar Khofifah.
Gubernur juga mengaku sering mengembalikan surat dari biro bukan karena hal yang substantif. "Kalau ada ketikan yang salah saya hanya berpikir ini mungkin ketikan anak siswa PKL, tolong biasakan kerja tertib dan rapi karena hal itu akan mendukung lompatan-lompatan tadi," kata Khofifah.
Khofifah juga mengaku bahwa dia adalah pimpinan ormas besar di Indonesia dan surat-menyurat sangatlah rapi. "Sederhana saja yang harus kita lakukan, jaga perilaku agar tidak tercela, selamat menjalankan tugas serta cepat adaptasi di tempat baru," pungkas Khofifah.
Kepala BadanKepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Nur Kholis mengakui bahwa, di awal kepemimpinan Gubernur Khofifah, ada sejumlah surat-menyurat yang kurang rapi. "Namun sekarang sudah tidak lagi dan sudah kami perbaiki semua," ujarnya.
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
(eyt)
tulis komentar anda