Beradaptasi dengan Corona, Masyarakat Diminta Kembali Produktif
Kamis, 21 Mei 2020 - 22:52 WIB
JAKARTA - Pemerintah meminta masyarakat untuk mulai beradaptasi dengan kebiasaan hidup baru, yaitu hidup produktif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan wabah virus Corona (COVID-19).
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menerangkan masyarakat harus membudayakan cara-cara hidup baru, hidup sehat, dan mengindari kerumunan. Pola hidup baru ini penting agar masyarakat tidak terinfeksi virus Sars Cov-II.
“Ini penting, COVID -19 masih belum diketemukan vaksinnya. Para ahli sedang bekerja keras (menemukan). Kebiasan baru menjadi modal agar tidak terinfeksi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (21/5/2020).
(Baca: Longsor Terjang Lima Rumah dan Satu Masjid di Bandung Barat)
Yuri, sapaan akrabnya, mengatakan tidak mungkin semua orang diam terus-menerus dalam situasi seperti ini. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir. Menurutnya, secara perlahan harus bisa produktif. Namun, dengan dengan jaminan bisa terhindar dan terinfeksi.
“Produktivitas memperhatikan cara-cara pencegahan. Ini harus bisa dilaksanakan. Perubahan ini membutuhkan proses, wakytu, dan keterlibatan semua pihak,” ucapnya.
(Baca: Masuk Zona Merah, Skor Kota Bekasi dan Cimahi Paling Rendah)
Pemerintah membutuhkan peran serta tokoh masyarakat, agama, adat, dan masyarakat dalam mengkampanyekan gaya hidup baru dan protokol pencegahan. Salah satu kunci kesuksesan melawan virus Corona , menurut Yuri, adalah keluarga.
“Peran kepala keluarga akan mempercepat perubahan ini. masyarakat yang membiasakan diri untuk mencuci tangan dan menggunakan masker ketika keluar rumah. Inilah yang disebut normal baru,” tutur pria 52 tahun itu.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menerangkan masyarakat harus membudayakan cara-cara hidup baru, hidup sehat, dan mengindari kerumunan. Pola hidup baru ini penting agar masyarakat tidak terinfeksi virus Sars Cov-II.
“Ini penting, COVID -19 masih belum diketemukan vaksinnya. Para ahli sedang bekerja keras (menemukan). Kebiasan baru menjadi modal agar tidak terinfeksi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (21/5/2020).
(Baca: Longsor Terjang Lima Rumah dan Satu Masjid di Bandung Barat)
Yuri, sapaan akrabnya, mengatakan tidak mungkin semua orang diam terus-menerus dalam situasi seperti ini. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir. Menurutnya, secara perlahan harus bisa produktif. Namun, dengan dengan jaminan bisa terhindar dan terinfeksi.
“Produktivitas memperhatikan cara-cara pencegahan. Ini harus bisa dilaksanakan. Perubahan ini membutuhkan proses, wakytu, dan keterlibatan semua pihak,” ucapnya.
(Baca: Masuk Zona Merah, Skor Kota Bekasi dan Cimahi Paling Rendah)
Pemerintah membutuhkan peran serta tokoh masyarakat, agama, adat, dan masyarakat dalam mengkampanyekan gaya hidup baru dan protokol pencegahan. Salah satu kunci kesuksesan melawan virus Corona , menurut Yuri, adalah keluarga.
“Peran kepala keluarga akan mempercepat perubahan ini. masyarakat yang membiasakan diri untuk mencuci tangan dan menggunakan masker ketika keluar rumah. Inilah yang disebut normal baru,” tutur pria 52 tahun itu.
tulis komentar anda