Jabar Cetak Realisasi Investasi Tertinggi se-Indonesia
Senin, 26 April 2021 - 18:53 WIB
BANDUNG - Di tengah pandemi COVID-19 , Provinsi Jawa Barat masih menjadi incaran investor. Bahkan, Jabar berhasil mencetak realisasi investasi tertinggi se-Indonesia selama triwulan I 2021.
Baca juga: Lantik Bupati-Wakil Bupati Bandung dan Tasikmalaya, Ridwan Kamil: Jaga Kekompakan
Data terbaru Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI) menunjukan, arus investasi ke Jabar masih menduduki peringkat pertama, baik untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Baca juga: Geram Oknum Pendukung Persib Anarkistis, Ridwan Kamil: Jangan Dukung saat Menang Saja
Dari total investasi yang masuk ke Indonesia selama triwulan I 2021 yang mencapai Rp 219,7 triliun, yang terdiri dari PMA sebesar Rp111,7 triliun dan PMDN sebesar Rp108,0 triliun, Jabar unggul di dua sektor investasi tersebut.
"Jawa Barat menyumbang 16,9 persen dari total investasi yang masuk selama triwulan I 2021, rinciannya PMA USD1,4 miliar dan PMDN Rp16,0 triliun," sebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Noneng Komara dalam keterangan resminya, Senin (26/4/2021).
Masih menurut data BKPM, sebaran realisasi PMDN dan PMA tertinggi masih berada di wilayah Pulau Jawa. Realisasi PMDN terbesar berikutnya berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua. Sedangkan PMA terbesar berikutnya berada di wilayah Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, serta Bali dan Nusa Tenggara.
"Sejak 2018, dari tren lokasi penanaman modal, Jawa Barat terus menempati urutan pertama dibanding provinsi lain," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menilai, Jabar masih menjadi primadona investasi karena ditopang iklim investasi yang sudah lebih siap, baik dari sisi infrastruktur maupun sokongan sumber daya manusia (SDM).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, kebijakan terkait investasi yang dia lahirkan pun dilandasi pemikiran bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan agar melahirkan kepercayaan (trust) dari investor.
Menurutnya, ekonomi hanya akan tumbuh kalau investasi masuk, ekspor tinggi, daya beli naik, dan pemerintah baik.
"Nah, saya menyakinkan bahwa Jawa Barat adalah tempat terbaik untuk investasi. Alasannya, pertama infrastruktur, kedua sumber daya manusianya paling produktif se-Indonesia," katanya.
Baca juga: Lantik Bupati-Wakil Bupati Bandung dan Tasikmalaya, Ridwan Kamil: Jaga Kekompakan
Data terbaru Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI) menunjukan, arus investasi ke Jabar masih menduduki peringkat pertama, baik untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Baca juga: Geram Oknum Pendukung Persib Anarkistis, Ridwan Kamil: Jangan Dukung saat Menang Saja
Dari total investasi yang masuk ke Indonesia selama triwulan I 2021 yang mencapai Rp 219,7 triliun, yang terdiri dari PMA sebesar Rp111,7 triliun dan PMDN sebesar Rp108,0 triliun, Jabar unggul di dua sektor investasi tersebut.
"Jawa Barat menyumbang 16,9 persen dari total investasi yang masuk selama triwulan I 2021, rinciannya PMA USD1,4 miliar dan PMDN Rp16,0 triliun," sebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Noneng Komara dalam keterangan resminya, Senin (26/4/2021).
Masih menurut data BKPM, sebaran realisasi PMDN dan PMA tertinggi masih berada di wilayah Pulau Jawa. Realisasi PMDN terbesar berikutnya berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua. Sedangkan PMA terbesar berikutnya berada di wilayah Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, serta Bali dan Nusa Tenggara.
"Sejak 2018, dari tren lokasi penanaman modal, Jawa Barat terus menempati urutan pertama dibanding provinsi lain," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menilai, Jabar masih menjadi primadona investasi karena ditopang iklim investasi yang sudah lebih siap, baik dari sisi infrastruktur maupun sokongan sumber daya manusia (SDM).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, kebijakan terkait investasi yang dia lahirkan pun dilandasi pemikiran bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan agar melahirkan kepercayaan (trust) dari investor.
Menurutnya, ekonomi hanya akan tumbuh kalau investasi masuk, ekspor tinggi, daya beli naik, dan pemerintah baik.
"Nah, saya menyakinkan bahwa Jawa Barat adalah tempat terbaik untuk investasi. Alasannya, pertama infrastruktur, kedua sumber daya manusianya paling produktif se-Indonesia," katanya.
(shf)
tulis komentar anda