Kantin Sekolah di Enrekang Dilarang Jual Makanan Instan Berpengawet
Minggu, 25 April 2021 - 15:28 WIB
ENREKANG - Seluruh kantin sekolah di Kabupaten Enrekang , diwajibkan menyiapkan kantin sehat dan dilarang untuk menjual makanan instan berpengawet.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Enrekang Johra MB, meminta agar sekolah se-Kabupaten Enrekang menyiapkan kantin yang hanya menjual yang alami, pangan lokal dan hasil produksi kreasi masyarakat sekitar. Ia berharap hal ini menjadi perhatian sekolah dan pihak terkait.
Hal ini disampaikan saat tampil sebagai pembicara di acara Internalisasi Pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Enrekang .
"Kantin sekolah jangan lagi menjual makanan instan berpengawet, pewarna, pemanis buatan, dan sebagainya seperti mi instan. Itu semua jika berlebihan, bisa berbahaya bagi tumbuh kembang anak," tegasnya Jumat, (25/4/2021) lalu.
Johra menambahkan jika sekolah dapat bekerjasama dengan masyarakat sekitar, untuk menyediakan olahan-olahan pangan lokal, tradisional atau produk kreasi masyarakat.
"Manfaat kantin sehat ini sangat banyak. Siswa akan mengonsumsi makanan yang sehat dan mengenal serta melestarikan makanan tradisional Enrekang . Yang tak kalah penting, kantin sekolah membantu mendorong ekonomi kerakyatan dan industri rumah tangga seperti kerupuk dangke, nugget yang bebas pengawet, dan masih banyak lagi bisa dipasarkan di sekolah," tambahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Enrekang, Darmiati Siampa, mengharapkan peserta yang hadir mengikuti acara dengan baik. Demi memperoleh informasi, terkait pentingnya pengetahuan dan pemahaman 1000 HPK.
"Mari minimal dalam kehidupan keluarga kita bisa aplikasikan dan kita bisa sampaikan kepada kerabat kita, tetangga kita dan masyarakat dimana kita berada," ujar Darmiaty.
Sehingga, lanjut Darmiaty tujuan dari pelaksanaan 1000 HPK untuk menurunkan angka stunting, melahirkan anak-anak yang hebat, melahirkan anak-anak yang cerdas, tumbuh kembang yang sehat sesuai dengan tingkat usianya bisa diwujudkan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Enrekang Johra MB, meminta agar sekolah se-Kabupaten Enrekang menyiapkan kantin yang hanya menjual yang alami, pangan lokal dan hasil produksi kreasi masyarakat sekitar. Ia berharap hal ini menjadi perhatian sekolah dan pihak terkait.
Hal ini disampaikan saat tampil sebagai pembicara di acara Internalisasi Pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Enrekang .
"Kantin sekolah jangan lagi menjual makanan instan berpengawet, pewarna, pemanis buatan, dan sebagainya seperti mi instan. Itu semua jika berlebihan, bisa berbahaya bagi tumbuh kembang anak," tegasnya Jumat, (25/4/2021) lalu.
Johra menambahkan jika sekolah dapat bekerjasama dengan masyarakat sekitar, untuk menyediakan olahan-olahan pangan lokal, tradisional atau produk kreasi masyarakat.
"Manfaat kantin sehat ini sangat banyak. Siswa akan mengonsumsi makanan yang sehat dan mengenal serta melestarikan makanan tradisional Enrekang . Yang tak kalah penting, kantin sekolah membantu mendorong ekonomi kerakyatan dan industri rumah tangga seperti kerupuk dangke, nugget yang bebas pengawet, dan masih banyak lagi bisa dipasarkan di sekolah," tambahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Enrekang, Darmiati Siampa, mengharapkan peserta yang hadir mengikuti acara dengan baik. Demi memperoleh informasi, terkait pentingnya pengetahuan dan pemahaman 1000 HPK.
"Mari minimal dalam kehidupan keluarga kita bisa aplikasikan dan kita bisa sampaikan kepada kerabat kita, tetangga kita dan masyarakat dimana kita berada," ujar Darmiaty.
Sehingga, lanjut Darmiaty tujuan dari pelaksanaan 1000 HPK untuk menurunkan angka stunting, melahirkan anak-anak yang hebat, melahirkan anak-anak yang cerdas, tumbuh kembang yang sehat sesuai dengan tingkat usianya bisa diwujudkan.
(agn)
tulis komentar anda