Dinas PU Makassar Nilai Berat Jalankan Proyek Fisik Selama Pandemi
Minggu, 19 April 2020 - 14:14 WIB
MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, memastikan banyak proyek fisik akan menggantung selama pandemi Virus Corona saat ini.
Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Dinas PU Kota Makassar Nirman Mungkasa. Menurutnya fokus pemerintah saat ini adalah dengan mengutamakan penanganan Covid-19 di Kota Makassar.
Penanganan tersebut dengan memastikan masyarakat bisa bertahan di tengah kebijakan pembatasan yang berimbas pada turunnya pendapatan dan ekonomi masyarakat. Dan hal itu membutuhkan anggaran yang cukup banyak.
"Jadi sekarang kami belum pikirkan fisik, tapi bagaimana masyarakat bisa bertahan dengan kondisi seperti ini, itu saja fokus kami sekarang, bagaimana supaya tidak banyak korban yang jatuh, yang kedua bagaimana setelah selesai masyarakat bisa bangkit lagi," ujarnya.
Nirman bahkan mengaku masih belum bisa memastikan proyek-proyek fisik ke depannya lantaran pemerintah me-refocusing anggarannya ke penanganan Covid-19, sehingga perlu dilihat apakah ada proyek fisik yang menjadi prioritas. Terlebih alasan lain adalah pengaplikasi proyek fisik ditakutkan dapat berbenturan dengan kebijakan pemerintah saat ini.
Pertimbangan kemudian, akan sangat berat manakala diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nantinya.
"Kami tidak tau masih blank ini, karena semua ini kan betul-betul fokus bagimana penanggulangan Covid-19 karena sangat banyak butuh dana," katanya.
Termasuk proyek berkelanjutan seperti proyek drainase, masih akan menggantung. Menurutnya, meskipun dipaksakan dan diterapkan SOP baru terhadap para pekerja, Nirman mengaku dengan tipikal pekerja fisik yang harus dipaksakan menggunakan masker akan sangat sulit dipatuhi.
"Kalau pekerjaan fisikkan jelas ada kontak antar orang, itu yang kita hindari dulu, kalaupun mereka pakai masker di depan kita pada saat ditinggal pasti dilepas, ini yang kita tidak berani resiko," katanya.
Saat ini semua pihak terlebih dahulu harus fokus pada kebijakan PSBB selama dua pekan nantinya, jika memang dinilai efektif bisa memutus rantai Covid-19, maka tidak menutup kemungkinan beberapa proyek strategis dapat berlanjut.
"Sekarang masih gelap ini masalahnya, makanya kita harus PSBB, dan tetap perlu dipatuhi jangan sampai ditambah lagi 14 hari," ujarnya.
Lihat Juga: Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan pada 2023, Pemkot Makassar Alokasikan Anggaran Rp300 Miliar
Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Dinas PU Kota Makassar Nirman Mungkasa. Menurutnya fokus pemerintah saat ini adalah dengan mengutamakan penanganan Covid-19 di Kota Makassar.
Penanganan tersebut dengan memastikan masyarakat bisa bertahan di tengah kebijakan pembatasan yang berimbas pada turunnya pendapatan dan ekonomi masyarakat. Dan hal itu membutuhkan anggaran yang cukup banyak.
"Jadi sekarang kami belum pikirkan fisik, tapi bagaimana masyarakat bisa bertahan dengan kondisi seperti ini, itu saja fokus kami sekarang, bagaimana supaya tidak banyak korban yang jatuh, yang kedua bagaimana setelah selesai masyarakat bisa bangkit lagi," ujarnya.
Nirman bahkan mengaku masih belum bisa memastikan proyek-proyek fisik ke depannya lantaran pemerintah me-refocusing anggarannya ke penanganan Covid-19, sehingga perlu dilihat apakah ada proyek fisik yang menjadi prioritas. Terlebih alasan lain adalah pengaplikasi proyek fisik ditakutkan dapat berbenturan dengan kebijakan pemerintah saat ini.
Pertimbangan kemudian, akan sangat berat manakala diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nantinya.
"Kami tidak tau masih blank ini, karena semua ini kan betul-betul fokus bagimana penanggulangan Covid-19 karena sangat banyak butuh dana," katanya.
Termasuk proyek berkelanjutan seperti proyek drainase, masih akan menggantung. Menurutnya, meskipun dipaksakan dan diterapkan SOP baru terhadap para pekerja, Nirman mengaku dengan tipikal pekerja fisik yang harus dipaksakan menggunakan masker akan sangat sulit dipatuhi.
"Kalau pekerjaan fisikkan jelas ada kontak antar orang, itu yang kita hindari dulu, kalaupun mereka pakai masker di depan kita pada saat ditinggal pasti dilepas, ini yang kita tidak berani resiko," katanya.
Saat ini semua pihak terlebih dahulu harus fokus pada kebijakan PSBB selama dua pekan nantinya, jika memang dinilai efektif bisa memutus rantai Covid-19, maka tidak menutup kemungkinan beberapa proyek strategis dapat berlanjut.
"Sekarang masih gelap ini masalahnya, makanya kita harus PSBB, dan tetap perlu dipatuhi jangan sampai ditambah lagi 14 hari," ujarnya.
Lihat Juga: Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan pada 2023, Pemkot Makassar Alokasikan Anggaran Rp300 Miliar
(agn)
tulis komentar anda