Persiapan Pendidikan Tatap Muka, Sleman Gelar Vakin COVID-19 Massal di Ngaglik
Kamis, 22 April 2021 - 20:26 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman menggelar vaksinasi COVID-19 massal di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (22/4/2021). Kegiatan ini untuk mempercepat program vaksinal sekaligus persiapan pembelajara tatap muka (PTM) tahun ajaran baru 2021.
Tercatat ada 1.280 orang yang mengikuti vaksin COVID-19 massal itu. Terdiri dari tenaga pendidik Pusat Pengembanagn dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya Yogyakarta, 550 orang, tenaga pendidik di wilayah Ngaglik 170 orang serta tokoh agama dan masyarakat sekitar 560 orang.
Bupati Sleman, Kustini mengatakan vaksinasi COVID-19 ini sangat penting, khususnya percapatan vaksin bagi tenaga pendidikan dan kependidikan sebagai periapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang direncanakan akan dimulai Juli 2021. Sehingga sebelum KBM tatap muka dimulai, diharapkan para tenaga pendidik dan kependidikan telah divaksin seluruhnya.
“Bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang belum divaksin, silakan koordinasi secepatnya,” kata Kustini saat meninjau pelaksaaan vaksin massal di BBPPMPV Seni dan Budaya, .Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (22/4/2021).Kustini juga mengimbau bagi masyarakat yang telah divaksin untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Hal ini untuk mencegah munculnya klaster baru di Sleman.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan untuk vaksin COVID-19 dosis pertama bagi tenaga pendidik dan kependikkan mentargetkan bisa selesai minggu ini.
Setelah itu vaksinasi dosis kedua direncanakan akan diselesaikan pada bulan Mei. “Ini gelombang terkahir untuk tenaga pendidik, tergetnya minggu ini selesai. Untuk vaksin ke dua akan dilaksanakan 28 hari kemudian,” terangnya. Baca juga: Gunakan Kurikulum Darurat, Pembelajaran Tatap Muka di Tangsel Hanya 4 Jam
Data Dinkes Sleman hingga 21 April 2021, warga Sleman yang sudah divaksin COVID-19 182.573 orang. Rincianya 115048 vaksin pertama (SDM kesehatan 18847 orang, pekerja publik 67632 orang dan lansia 28552 orang) dan 60315 vaksin dosis kedua (SDM kesehatan 16871 orang, pekerja publik 34323 orang dan lansia 9121 orang).
Tercatat ada 1.280 orang yang mengikuti vaksin COVID-19 massal itu. Terdiri dari tenaga pendidik Pusat Pengembanagn dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya Yogyakarta, 550 orang, tenaga pendidik di wilayah Ngaglik 170 orang serta tokoh agama dan masyarakat sekitar 560 orang.
Bupati Sleman, Kustini mengatakan vaksinasi COVID-19 ini sangat penting, khususnya percapatan vaksin bagi tenaga pendidikan dan kependidikan sebagai periapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang direncanakan akan dimulai Juli 2021. Sehingga sebelum KBM tatap muka dimulai, diharapkan para tenaga pendidik dan kependidikan telah divaksin seluruhnya.
“Bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang belum divaksin, silakan koordinasi secepatnya,” kata Kustini saat meninjau pelaksaaan vaksin massal di BBPPMPV Seni dan Budaya, .Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (22/4/2021).Kustini juga mengimbau bagi masyarakat yang telah divaksin untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Hal ini untuk mencegah munculnya klaster baru di Sleman.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan untuk vaksin COVID-19 dosis pertama bagi tenaga pendidik dan kependikkan mentargetkan bisa selesai minggu ini.
Setelah itu vaksinasi dosis kedua direncanakan akan diselesaikan pada bulan Mei. “Ini gelombang terkahir untuk tenaga pendidik, tergetnya minggu ini selesai. Untuk vaksin ke dua akan dilaksanakan 28 hari kemudian,” terangnya. Baca juga: Gunakan Kurikulum Darurat, Pembelajaran Tatap Muka di Tangsel Hanya 4 Jam
Data Dinkes Sleman hingga 21 April 2021, warga Sleman yang sudah divaksin COVID-19 182.573 orang. Rincianya 115048 vaksin pertama (SDM kesehatan 18847 orang, pekerja publik 67632 orang dan lansia 28552 orang) dan 60315 vaksin dosis kedua (SDM kesehatan 16871 orang, pekerja publik 34323 orang dan lansia 9121 orang).
(don)
tulis komentar anda