Menteri dan Kepala Daerah Perempuan Bahas Akses Kesetaraan

Kamis, 22 April 2021 - 19:17 WIB
Menteri hingga kepala daerah perempuan bahas akses kesetaraan di knowledge sharing forum (KSF) 2021 yang digelar Universitas Terbuka, Kamis (22/4). Foto: Humas Pemkab Luwu Utara
LUWU UTARA - Universitas Terbuka menggelar knowledge sharing forum (KSF) 2021, Kamis (22/4). Kegiatan yang digelar dalam rangka hari Kartini inimenghadirkan tokoh perempuan sebagai pembicara. Mulai dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, hingga Bupati Luwu Utara Indah Putri Indirani . Akses terhadap kesetaraan jadi topik pembahasan.

"Kesempatan yang setara adalah keadaan keadilan di mana individu diperlakukan sama, tidak terhalang oleh hambatan atau prasangka atau preferensi buatan, kecuali jika perbedaan tertentu dapat secara eksplisit dibenarkan," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengawali pembicaraanya dalam forum KSF itu.



Indah menjadi pembicara keempat setelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dan Bupati Brebes, Idza Priyanti. Kata Indah keadilan bagi semua sangat diperlakukan, tidak melihat perempuan atau laki-laki, tidak melihat agama suku dan ras.

"Kita bersyukur hidup di negeri yang memberikan kesempatan tidak hanya kepada jenis kelamin tertentu saja. Tadi kita bersama mulai dari Ibu Menteri Luar Negeri , Bupati Nunukan dan Bupati brebes menyampaikan betapa mereka mendapatkan peluang, tidak menjadi bagian dari masalah. Tetapi menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dihadapi di dalam pelaksanaan tugas masing-masing," jelas Indah .

Kata Indah , hal itu merupakan bagian dari kesetaraan kesempatan. Akan tetapi, tantangan ke depan masih cukup banyak. Secara politik, jika bicara pengalaman kesempatan yang diberikan oleh negara kepada kaum perempuan kata dia, sangat luar biasa.

"Akan tetapi kendalanya kadang terdapat pada perempuan itu sendiri, bagaimana mereka meningkatkan kompetensi, kualifikasi yang dimilikinya," tutur ibu dua anak itu.

Ia mengatakan, peran perempuan juga sangat menentukan di berbagai bidang. Bidang kesehatan misalnya, di masa pandemi ini menunjukkan bahwa perempuan berada di garis terdepan. Ada sekitar 70% perempuan sebagai tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat dan tenaga medis lainnya. Mereka berperan aktif dalam penanganan pandemi .



"Bidang politik dan pemerintahan juga seperti itu, kita lihat saat ini tidak sedikit perempuan kini menjadi penentu dalam pengambilan kebijakan. Di legislatif dan eksekutif juga perempuan sudah ada yang menjadi penentu pengambil kebijakan," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content