6 Kelompok OPM Berkumpul di Kabupaten Puncak, Maskapai Swasta Belum Berani Mengudara di Beoga
Kamis, 22 April 2021 - 16:33 WIB
Kedatangan mereka disambut gembira oleh masyarakat setempat,selanjutnya dilakukan pertemuan di samping Lapangan Terbang Beoga, Kamis (22/4/2021).
Ikut serta dalam rombongan Bupati dan Danrem, ada juga Kapolres Puncak Kompol I nyoman Punia, dan juga Dandim Puncak Jaya Letkol Inf Rofi Irwansyah.
Baca: Bupati Puncak Marah KKB Membunuh dan Langgar Adat Papua
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan juga dialog dengan masyarakat, dimana masyarakat meminta kepada Danrem dan Bupati.
"Agar aparat keamanan maupun pemerintah bisa menjamin keamanan, sehingga kondisi stabilitas keamanan di Distrik Beoga, benar-benar pulih seperi sedia kala. Aktifitas ekonomi, seperti Bank Papua bisa kembali di Buka, begitu juga pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sebab sejak kejadian penembakan guru dan sekolah dibakar di Kampong Julokoma, Beoga, 9 April, pekan lalu, ternyata meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga setempat. Bahkan aktifitas perekonomian,pendidikan,pemerintahan dan pelayanan kesehatan lumpuh total,karena sebagian masyakat pendatang sudah memilih mengungsi keluar Distrik, sementara yang tinggal warga asli, sebagian juga lari meninggalkan kampungnya,karena takut," tandas Bupati dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.
Ikut serta dalam rombongan Bupati dan Danrem, ada juga Kapolres Puncak Kompol I nyoman Punia, dan juga Dandim Puncak Jaya Letkol Inf Rofi Irwansyah.
Baca: Bupati Puncak Marah KKB Membunuh dan Langgar Adat Papua
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan juga dialog dengan masyarakat, dimana masyarakat meminta kepada Danrem dan Bupati.
"Agar aparat keamanan maupun pemerintah bisa menjamin keamanan, sehingga kondisi stabilitas keamanan di Distrik Beoga, benar-benar pulih seperi sedia kala. Aktifitas ekonomi, seperti Bank Papua bisa kembali di Buka, begitu juga pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sebab sejak kejadian penembakan guru dan sekolah dibakar di Kampong Julokoma, Beoga, 9 April, pekan lalu, ternyata meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga setempat. Bahkan aktifitas perekonomian,pendidikan,pemerintahan dan pelayanan kesehatan lumpuh total,karena sebagian masyakat pendatang sudah memilih mengungsi keluar Distrik, sementara yang tinggal warga asli, sebagian juga lari meninggalkan kampungnya,karena takut," tandas Bupati dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.
(sms)
Lihat Juga :
tulis komentar anda