6 Kelompok OPM Berkumpul di Kabupaten Puncak, Maskapai Swasta Belum Berani Mengudara di Beoga

Kamis, 22 April 2021 - 16:33 WIB
Sejumlah maskapai penerbangan swasta belum berani mengudara lewat Bandara Beoga pasca aksi pembunuhan guru, pelajar dan pembakaran sekolah oleh KKB. Foto pesawat milik Pemkab Puncak diBandara Beoga/Ist
ILAGA - Meski situasi keamanan di Beoga Kabupaten Puncak, Papua telah kondusif pasca aksi pembunuhan guru, pelajar dan pembakaran sekolah oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) , atau lebih dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional (TPNPB) Organisasi papua Merdeka (OPM) namun sejumlah maskapai penerbangan swasta belum berani mengudara lewat Bandara Beoga.

Penyebabnya ada informasi telah berkumpulnya sejumlah kelompok OPM di Ilaga dan Beoga, Kabupaten Puncak. Selain itu sebelumnya evakuasi jenazah Oktavianus Rayo dan Yonatan Renden guru yang ditembak OPM sempat tertunda akibat ujung Bandara Beoga dikuasai KKB.

Berdasarkan informasi yang diterima SINDOnews hanya pesawat Grand Caravan Cesna milik milik Pemkab Puncak yang masih mengudara. Sementara maskapai swasta seperti Susi Air, Jon Line, MAF, AMA, Asian One, dan Demonim belum berani mengudara.



Baca: 6 Kelompok OPM Disebut Telah Berkumpul di Ilaga, Pasukan TNI-Polri Disiagakan




"Pesawat juga belum semua maskapai berani masuk ke Beoga, mereka minta jaminan keamanan,hanya yang berani adalah pesawat milik Pemda Puncak," kata Marcus salah seorang warga kepada SINDOnews.

Namun menurut dia, meski pesawat milik Pemkab Puncak telah mengudara namun jadwal tetap Ilaga-Beoga belum ada. "Ini sifatnya masih charter ± 15jt, tim-Beoga kalau subsidi Rp300 ribu lebih, ikut charteran barang antara Rp1,8-Rp2 juta," kata dia.

Sementara Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pasca terjadinya aksi pembunuhan dua guru kemudian pembakaran sekolah yang ada di Beoga, saat ini situasi di Beoga sudah kondusif karena keberadan pasukan TNI-Polri sudah berada di Beoga, Kabupaten Puncak.

"Oleh karena itu, kami selalu mengimbau kepada warga masyarakat agar tetap waspada ketika akan melaksanakan aktifitas serta perhatikan situasi dan kondisi. Komunikasikan dengan aparat keamanan jika akan melaksanakan perjalanan di beberapa titik Pegunungan Tengah yang mana agar bisa termonitor dan bisa dijaga oleh TNI-Polri di sana," kata Kombes AM Kamal.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More