Elektabilitasnya Ungguli Anies, Risma: Masih Konsentrasi Urusan Kemanusiaan
Minggu, 18 April 2021 - 12:36 WIB
SURABAYA - Hasil survei Jakarta Research Center, elektabilitas Menteri Sosial Tri Rismaharini mampu mengungguli Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta. Mantan Wali Kota Surabaya ini, menanggapi biasa saja hasil survei tersebut.
Ditemui saat berada di Surabaya, Menteri Sosial yang akrab disapa Risma ini mengaku, tidak berniat mencalonkan diri dan masih berkonsentrasi pada tugasnya sebagai Menteri Sosial. Dia juga menegaskan, dirinya tidak mau berpikiran di luar pekerjaanya saat ini.
Dari hasil survei Jakarta Research Center, elektablitas Risma mencapai 37,1%, mengungguli Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memperoleh 32,4%. kemudiaan diikuti Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyo (AHY) 7,8%.
"Sing nyalono iku yo sopo paling awakmu sing ngadakno survei (Yang mencalonkan itu ya siapa, paling kamu yang bikin survei). Ya aku konsentrasi (pekerjaan), bingung terus kondisi kejadian ini (bencana). Di Papua, juga harus diperhatikan, Senin (19/4/2021) saya mau ke sana, tapi dilarang, ya sudah kita kirim bantuan dulu supaya bisa digunakan pengungsi . Jadi aku mikir itu (pengungsi). Nggak mikir liane (lainnya). Konsentrasi itu berat, ya jadi nggak mikir aneh-aneh. Yang jelas, saya harus hadapi kondisi saat ini ya," tegasnya.
Ditemui saat berada di Surabaya, Menteri Sosial yang akrab disapa Risma ini mengaku, tidak berniat mencalonkan diri dan masih berkonsentrasi pada tugasnya sebagai Menteri Sosial. Dia juga menegaskan, dirinya tidak mau berpikiran di luar pekerjaanya saat ini.
Dari hasil survei Jakarta Research Center, elektablitas Risma mencapai 37,1%, mengungguli Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memperoleh 32,4%. kemudiaan diikuti Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyo (AHY) 7,8%.
"Sing nyalono iku yo sopo paling awakmu sing ngadakno survei (Yang mencalonkan itu ya siapa, paling kamu yang bikin survei). Ya aku konsentrasi (pekerjaan), bingung terus kondisi kejadian ini (bencana). Di Papua, juga harus diperhatikan, Senin (19/4/2021) saya mau ke sana, tapi dilarang, ya sudah kita kirim bantuan dulu supaya bisa digunakan pengungsi . Jadi aku mikir itu (pengungsi). Nggak mikir liane (lainnya). Konsentrasi itu berat, ya jadi nggak mikir aneh-aneh. Yang jelas, saya harus hadapi kondisi saat ini ya," tegasnya.
(eyt)
tulis komentar anda