Muslimat NU Terima 10 Ton Beras dan Jamu Kelor dari PMTS
Kamis, 21 Mei 2020 - 09:06 WIB
SURABAYA - DPW Muslimat NU Jatim, menerima bantuan tahap kedua dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), untuk disalurkan ke masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
(Baca juga: Ahli Biologi Sel: COVID-19 Menyebar Global Bermutasi Jadi Virus Lokal )
Bantuan tersebut berupa 10 ton beras, 2.000 sabun cuci tangan, 5.000 masker, mie instan 70 dus dan 2.000 jamu kelor. "Paguyuban masyarakat Tionghoa tahun ini membagikan bantuan terutama sembako ke berbagai Ormas, NU, Muhammadiyah termasuk di dalamnya muslimat NU," kata Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, usai mendampingi penyerahan bantuan di kantor Muslimat NU Jatim, Rabu (20/5/2020).
"Tapi kami di Pemprov juga ada support masyarakat Tionghoa. Jadi ini untuk bisa memberikan penguatan bantalan sosial, membangun solidaritas sosial dan membangun kekuatan dari ketahanan ekonomi masyarakat," sambungnya.
Menurut Khofifah, memberikan bantuan berupa sembako merupakan salah satu cara yang efektif pada kondisi seperti ini. "Kalau masyarakat terdampak di rumah ada beras itu tenang. Bahwa nanti lauknya apa? sayurnya apa? yang penting ada beras itu sudah tenang," ucapnya.
Apalagi, lanjut dia, selain sembako ada yang sangat spesifik, jamu dan masker masuk dalam bagian bantuan. Keberadaan masker ini penting, karen dari penelitian dirilis beberapa waktu lalu, bahwa menggunakan masker efektif hingga 60 persen untuk mencegah Corona. "Efektifitas inilah yang membuat Presiden Joko Widodo menyampaikan untuk beradaptasi dengan norma hidup baru salah satunya memakai masker," terangnya.
Sementara itu, perwakilan perhimpunan masyarakat Tionghoa, Ali Markus mengingatkan pentingnya memakai masker disaat pandemi COVID-19. Selain itu dirinya juga menyarankan agar masyarakat mengkonsumsi buah pisang dan jeruk. "Mengkonsumsi telur dan berjemir 15 menit. Yang tak kalah penting adalah disiplin menerapkan protokol COVID-19," imbuhnya.
(Baca juga: Ahli Biologi Sel: COVID-19 Menyebar Global Bermutasi Jadi Virus Lokal )
Bantuan tersebut berupa 10 ton beras, 2.000 sabun cuci tangan, 5.000 masker, mie instan 70 dus dan 2.000 jamu kelor. "Paguyuban masyarakat Tionghoa tahun ini membagikan bantuan terutama sembako ke berbagai Ormas, NU, Muhammadiyah termasuk di dalamnya muslimat NU," kata Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, usai mendampingi penyerahan bantuan di kantor Muslimat NU Jatim, Rabu (20/5/2020).
"Tapi kami di Pemprov juga ada support masyarakat Tionghoa. Jadi ini untuk bisa memberikan penguatan bantalan sosial, membangun solidaritas sosial dan membangun kekuatan dari ketahanan ekonomi masyarakat," sambungnya.
Menurut Khofifah, memberikan bantuan berupa sembako merupakan salah satu cara yang efektif pada kondisi seperti ini. "Kalau masyarakat terdampak di rumah ada beras itu tenang. Bahwa nanti lauknya apa? sayurnya apa? yang penting ada beras itu sudah tenang," ucapnya.
Apalagi, lanjut dia, selain sembako ada yang sangat spesifik, jamu dan masker masuk dalam bagian bantuan. Keberadaan masker ini penting, karen dari penelitian dirilis beberapa waktu lalu, bahwa menggunakan masker efektif hingga 60 persen untuk mencegah Corona. "Efektifitas inilah yang membuat Presiden Joko Widodo menyampaikan untuk beradaptasi dengan norma hidup baru salah satunya memakai masker," terangnya.
Sementara itu, perwakilan perhimpunan masyarakat Tionghoa, Ali Markus mengingatkan pentingnya memakai masker disaat pandemi COVID-19. Selain itu dirinya juga menyarankan agar masyarakat mengkonsumsi buah pisang dan jeruk. "Mengkonsumsi telur dan berjemir 15 menit. Yang tak kalah penting adalah disiplin menerapkan protokol COVID-19," imbuhnya.
(eyt)
tulis komentar anda