Cegah Urbanisasi, Pemkab Bonebol Perjuangkan Model Desa Bernuansa Kota
Kamis, 15 April 2021 - 20:30 WIB
SUWAWA -
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sedang memperjuangkan model desa yang bernuansa kota. Ini untuk mencegah urbanisasi atau perpindahan penduduk ke kota.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan desa yang bernuansa kota yang dimaksud memiliki nilai spiritual dan material yang merupakan suatu harmoni dan keseimbangan.
“Sebab ini akan terlihat indah bukan hanya secara fisik, tetapi juga bisa dirasakan oleh akal pikiran,” kata Hamim saat menjadi pembicara dalam kegiatan virtual yang bertajuk “Harmoni dari Desa Lestari : Nostalgia Kala Nanti”, ruang rapat Bupati Bone Bolango, Kamis (15/04/2021).
Ia juga menjelaskan perjuangannya mengubah desa yang bernuansa kota tidak akan menghilangkan nilai lokal dan tradisi. Salah satu contohnya, Kabupaten Bone Bolango sekarang sedang menggenjot budaya digital. Digital bukan hanya di kota, tetapi hingga ke desa.
“Kami punya 160 desa dan 5 kelurahan yang semuanya sudah berbasis digital,” tutur Hamim. Ia juga berharap dengan mengubah model desa yang bernuansa kota, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan-pelayanan yang berbasis digital dan modern.
Kegiatan “Harmoni dari Desa Lestari : Nostalgia Kala Nanti” diselenggarakan oleh Internasional conference for Village Revitalization (ICVR) bekerja sama dengan SMESCO, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Parongpong Raw Lab & Bumi Bhagya-dipelopori oleh Spedagi.
Kegiatan ini sebagai bagian dari acara menuju The 4 th, ICVR dan Festival Kabupaten Lestari 2021.
Acara ini bertujuan untuk membuka peluang mewujudkan desa yang lestari. Dengan rangkaian acara terdiri dari sesi diskusi yang melibatkan peserta dari pemerintah provinsi, akademisi, kelompok masyarakat dan swasta.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sedang memperjuangkan model desa yang bernuansa kota. Ini untuk mencegah urbanisasi atau perpindahan penduduk ke kota.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan desa yang bernuansa kota yang dimaksud memiliki nilai spiritual dan material yang merupakan suatu harmoni dan keseimbangan.
“Sebab ini akan terlihat indah bukan hanya secara fisik, tetapi juga bisa dirasakan oleh akal pikiran,” kata Hamim saat menjadi pembicara dalam kegiatan virtual yang bertajuk “Harmoni dari Desa Lestari : Nostalgia Kala Nanti”, ruang rapat Bupati Bone Bolango, Kamis (15/04/2021).
Ia juga menjelaskan perjuangannya mengubah desa yang bernuansa kota tidak akan menghilangkan nilai lokal dan tradisi. Salah satu contohnya, Kabupaten Bone Bolango sekarang sedang menggenjot budaya digital. Digital bukan hanya di kota, tetapi hingga ke desa.
“Kami punya 160 desa dan 5 kelurahan yang semuanya sudah berbasis digital,” tutur Hamim. Ia juga berharap dengan mengubah model desa yang bernuansa kota, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan-pelayanan yang berbasis digital dan modern.
Kegiatan “Harmoni dari Desa Lestari : Nostalgia Kala Nanti” diselenggarakan oleh Internasional conference for Village Revitalization (ICVR) bekerja sama dengan SMESCO, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Parongpong Raw Lab & Bumi Bhagya-dipelopori oleh Spedagi.
Kegiatan ini sebagai bagian dari acara menuju The 4 th, ICVR dan Festival Kabupaten Lestari 2021.
Acara ini bertujuan untuk membuka peluang mewujudkan desa yang lestari. Dengan rangkaian acara terdiri dari sesi diskusi yang melibatkan peserta dari pemerintah provinsi, akademisi, kelompok masyarakat dan swasta.
(atk)
tulis komentar anda