Selama Maret 2021, Daya Beli Nelayan Jawa Timur Turun
Kamis, 15 April 2021 - 10:58 WIB
SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat, Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Jatim selama bulan Maret 2021 turun 1,55% menjadi 96,90 dari sebelumnya di bulan Februari sebesar 98,42. Penurunan ini akibat indeks harga yang diterima nelayan turun 1,50%, lebih besar daripada indeks harga yang dibayar nelayan yang naik 0,06%.
Indeks harga yang diterima nelayan pada bulan Maret 2021 dibanding bulan Februari 2021 turun 1,50%. Yaitu dari 106,17 di bulan Februari 2021 menjadi 104,58 di bulan Maret 2021. Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan Maret 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 1,07%.
“Adapun indeks harga yang diterima nelayan bulan Maret 2021 terhadap bulan Maret 2020 naik sebesar 1,39%,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim , Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Kamis (15/4/2021).
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tenggiri, ikan laying (malalugis/momar), ikan kuniran, kepiting laut, ikan kerapu (garopa/groper), ikan bawal, kepiting air tawar, gurita, ikan lemuru (dencis), dan ikan layar.
Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan kembung, ikan tongkol, cumi-cumi, udang laut, ikan kakap, ikan cakalang, ikan layur (beladang), ikan teri, ikan benggol, dan ikan tambakan.
Sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Maret 2021 dibanding bulan Februari 2021 naik sebesar 0,06%. Dari 107,87 menjadi 107,93. Kenaikan ini akibat naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,25%, meskipun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Indeks harga yang dibayar nelayan bulan Maret 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 0,41%.
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, bawang merah, papan, es batu, tahu mentah, ongkos angkut, rokok kretek filter, anggur, minyak goreng dan tongkol. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, ketimun, kacang panjang, telur ayam ras, tomat sayur, emas perhiasan, kubis/kol, kelapa tua, daging ayam ras dan garam.
Indeks harga yang diterima nelayan pada bulan Maret 2021 dibanding bulan Februari 2021 turun 1,50%. Yaitu dari 106,17 di bulan Februari 2021 menjadi 104,58 di bulan Maret 2021. Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan Maret 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 1,07%.
“Adapun indeks harga yang diterima nelayan bulan Maret 2021 terhadap bulan Maret 2020 naik sebesar 1,39%,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim , Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Kamis (15/4/2021).
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tenggiri, ikan laying (malalugis/momar), ikan kuniran, kepiting laut, ikan kerapu (garopa/groper), ikan bawal, kepiting air tawar, gurita, ikan lemuru (dencis), dan ikan layar.
Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan kembung, ikan tongkol, cumi-cumi, udang laut, ikan kakap, ikan cakalang, ikan layur (beladang), ikan teri, ikan benggol, dan ikan tambakan.
Sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Maret 2021 dibanding bulan Februari 2021 naik sebesar 0,06%. Dari 107,87 menjadi 107,93. Kenaikan ini akibat naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,25%, meskipun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Indeks harga yang dibayar nelayan bulan Maret 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 0,41%.
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, bawang merah, papan, es batu, tahu mentah, ongkos angkut, rokok kretek filter, anggur, minyak goreng dan tongkol. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, ketimun, kacang panjang, telur ayam ras, tomat sayur, emas perhiasan, kubis/kol, kelapa tua, daging ayam ras dan garam.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda