Biaya Perawatan Korban Gempa Bumi yang Dirawat di RSSA Malang Ditanggung Pemprov Jatim
Minggu, 11 April 2021 - 10:01 WIB
MALANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan menjamin semua biaya perawatan korban luka berat dan ringan akibat gempa bumi yang berpusat di wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB. "Sekarang kita harus maksimalkan masyarakat bisa terproteksi dan ada yang dirawat di Rumah Sakit (RS) dr Saiful Anwar (RSSA) Malang. Karena rumah sakit ini milik Pemprov Jatim, maka semua biaya akan ditanggung Pemprov," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa , Minggu (11/4/2021).
Khofifah menyebutkan, berdasar laporan dari kepala daerah yang wilayahnya mengalami gempa bumi, tercatat total jumlah korban meninggal sebanyak 8 orang. Rinciannya, 5 orang meninggal di Kabupaten Lumajang dan 3 orang meninggal di Kabupaten Malang.
Jumlah rumah yang rusak terbanyak di Lumajang, yakni 507 rumah. Selain itu, juga ada beberapa rumah sakit dan puskesmas yang mengalami kerusakan Seperti RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat. “Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban meninggal,” tuturnya.
Baca : Minggu Pagi Gempa Bermagnitudo 5,5 Kembali Mengguncang Malang, Warga Berhamburan
Sebelumnya pada Sabtu (10/4/2021) Khofifah bersama jajaran Forkopimda dan BPBD Jatim sudah melakukan rapat koordinasi. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan dua arahan dalam penanganan bencana gempa di daerah terdampak. Pertama, penyediaan dapur umum dan tempat pengungsian yang aman. Terutama mereka yang tempat tinggalnya rusak akibat gempa.
Kedua, tempat ibadah yang terdampak dapat segera diperbaiki untuk bisa digunakan untuk beribadah, mengingat saat ini mendekati bulan ramadhan. "Rumah yang rusak, seperti di Lumajang yang mengalami dampak terparah, akan segera diperbaiki dibantu oleh anggota TNI/Polri," tandas Khofifah.
Khofifah menyebutkan, berdasar laporan dari kepala daerah yang wilayahnya mengalami gempa bumi, tercatat total jumlah korban meninggal sebanyak 8 orang. Rinciannya, 5 orang meninggal di Kabupaten Lumajang dan 3 orang meninggal di Kabupaten Malang.
Jumlah rumah yang rusak terbanyak di Lumajang, yakni 507 rumah. Selain itu, juga ada beberapa rumah sakit dan puskesmas yang mengalami kerusakan Seperti RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat. “Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban meninggal,” tuturnya.
Baca : Minggu Pagi Gempa Bermagnitudo 5,5 Kembali Mengguncang Malang, Warga Berhamburan
Sebelumnya pada Sabtu (10/4/2021) Khofifah bersama jajaran Forkopimda dan BPBD Jatim sudah melakukan rapat koordinasi. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan dua arahan dalam penanganan bencana gempa di daerah terdampak. Pertama, penyediaan dapur umum dan tempat pengungsian yang aman. Terutama mereka yang tempat tinggalnya rusak akibat gempa.
Kedua, tempat ibadah yang terdampak dapat segera diperbaiki untuk bisa digunakan untuk beribadah, mengingat saat ini mendekati bulan ramadhan. "Rumah yang rusak, seperti di Lumajang yang mengalami dampak terparah, akan segera diperbaiki dibantu oleh anggota TNI/Polri," tandas Khofifah.
(sms)
Lihat Juga :
tulis komentar anda