Waduh! Kasus Kematian COVID-19 di Blitar Lampaui Jawa Timur

Kamis, 08 April 2021 - 12:42 WIB
Sehingga ketika terdiagnosa COVID-19, kata Woro masih banyak yang memilih pasif serta menutup diri karena khawatir dikucilkan. Yang bersangkutan juga memilih tidak memeriksakan diri. Akibatnya, penanganan medis baru diperoleh ketika kondisi pasien sudah parah. "Momok isolasi yang membuat mereka tidak memeriksakan diri," tambah Woro.

Sebagai langkah pembenahan, mekanisme penanganan pasien positif COVID-19, yakni terutama sistem rujukan, menurut Woro mulai ditata ulang. Mulai temuan kasus, perawatan di puskesmas, isolasi di gedung isolasi hingga perawatan di rumah sakit, dibenahi. Misalnya pasien dengan gejala ringan, harus segera mendapat perawatan di gedung isolasi.

Kemudian pasien dengan gejala tertentu, yakni kategori sedang dan berat, harus segera dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas sesuai kebutuhan. Woro juga mengatakan, dalam evaluasi, seluruh petugas medis spesialis penanganan COVID-19, berkomitmen melakukan audit pada setiap kasus kematian.

Dengan audit kematian tersebut, diharapkan mutu penanganan kasus COVID-19 di Kabupaten Blitar akan lebih baik. "Kita berkomitmen bersama sama melakukan audit setiap kematian yang terjadi di Kabupaten Blitar," pungkas Woro.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content