Program Inovasi Mampu Mendorong Kreativitas Pembelajaran Siswa

Rabu, 20 Mei 2020 - 14:03 WIB
Kemendikbud bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan program Inovasi yang digagas bersama Pemerintah Australia terus berupaya menemukan dan memahami cara-cara kreatif untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa. (Foto/SINDOnews/Ilustrasi)
SURABAYA - Tujuan pendidikan sejatinya untuk memerdekakan pikiran, baik dari sisi lahir maupun batin peserta didik.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya menciptakan lahan agar kreativitas dapat tumbuh dan berkembang pada peserta didik, tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan melalui kebijakan Merdeka Belajar. Sebab, kreativitas dianggap dapat mendorong peserta didik untuk selalu berkreasi.

Sejak 2016, Kemendikbud bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) yang digagas bersama dengan Pemerintah Australia terus berupaya menemukan dan memahami cara-cara kreatif untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas awal di berbagai daerah di Indonesia, khususnya dalam bidang literasi, numerasi, serta pendidikan inklusif.



Totok Suprayitno selaku, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) mengungkapkan dibutuhkan kreativitas yang mendorong setiap guru di sekolah sasaran untuk berkreasi. Dia optimis kualitas pendidikan di Indonesia mampu ditingkatkan melalui program ini. (BACA JUGA: PGRI Minta Pemerintah Hati-Hati Membuka Aktivitas Sekolah)

Lebih lanjut, menurut Totok, berbeda dengan sekolah lainnya menunggu petunjuk pemerintah untuk menjalankan proses pendidikannya, sekolah garapan program tersebut justru terus selalu berkreasi untuk menemukan cara yang paling tepat. Sementara targetnya adalahmenjadi sekolah-sekolah yang dapat diadaptasi cara pembelajarannya oleh sekolah lainnya di seluruh Indonesia.

"Yang selalu kita anggap mustahil mengubah kultur belajar dari yang kaku, yang serba ikuti petunjuk menjadi sebuah proses belajar yang penuh dengan kreativitas oleh guru. Matematika yang momok dan menjadi menyenangkan, literasi yang sulit dicapai dari berbagai tes, ternyata bisa ditingkatkan dengan cara-cara yang bisa dimunculkan oleh guru-guru yang bersangkutan," kata Totok Suprayitno, Surabaya, pada Selasa (12/5/2020).

Konselor Pembangunan Manusia Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Michelle Lowe memberikan apresiasi atas keberhasilan program INOVASI. Menurutnya, program ini merupakan kemitraan yang sangat penting antara Pemerintah Indonesia dan Australia untuk memajukan metode pembelajaraan siswa, terutama dalam bidang literasi, numerasi, serta pendidikan inklusif.

“Kolaborasi adalah kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan. Bekerja langsung dengan sekolah, guru, dan pejabat pemda, INOVASI bertujuan untuk memperkuat kualitas pengajaran dan pembelajaran di Indonesia,” tutur Michael Lowe. (BACA JUGA: Platform Pendidikan Online Marak, DPR: Data Peserta Didik Harus Dilindungi)

Sementara itu, Direktur Program INOVASI, Mark Heyward mengungkapkan bahwa dirinya beserta tim sangat bangga melihat hasil-hasil yang positif dan sangat menggembirakan. Salah satu hasil yang sangat membanggakan contohnya adalah meningkatkan kemampuan literasi bagi kelompok siswa kelas rendah.

“Di NTT misalnya, data INOVASI menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa meningkat dari 22 persen menjadi 53 persen. Pada angka hasil belajar siswa, kegiatan kemitraan juga telah berhasil memperkecil jarak antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa lainnya, yang tadinya 17 persen menjadi 4 persen. “Hasil-hasil ini memberikan inspirasi bagi saya, dan saya kira bagi kita semua,” terang Mark.
(vit)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content