Air Asin Gemparkan Karanganyar, Dinas ESDM Jateng: Tak Layak Konsumsi
Kamis, 25 Maret 2021 - 06:51 WIB
KARANGANYAR - Munculnya air asin di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, menggemparkan warga. Hal ini membuat Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Provinsi Jawa Tengah, menurunkan tim untuk melakukan penelitian.
Ditemui usai rakor penemuan fenomena sumur artesis di gedung Setda Kabupaten Karanganyar, pada Rabu (24/03/2021) siang, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo, Dwi Lestari Novianti menyebut, air yang keluar tidak layak untuk konsumsi.
"Kami sudah melakukan penelitian awal atau pengamatan awal terkait sumur asin tersebut. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari, untuk minum, mandi, sesuai analisa laboratorium air yang kita bawa itu tidak layak," terangnya kepada wartawan.
Dwi Lestari menambahkan hasil analisa air asin tersebut, di antaranya terdiri dari kekeruhan, kesadahan, terdapat juga kandungan klorida, zat besi, dan tembaga yang tinggi. Bila dikonsumsi tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan gangguan kesehatan . Sedangkan terkait air asin yang dipercaya mampu menyembuhkan sejumlah penyakit, pihaknya tidak bisa memastikan apakah hanya sugesti masyarakat atau benar sesuai kajian kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, ahli geologi, Puguh Dwi Hartanto menjelaskan, dugaan bahwa air asin dan gas yang keluar dari sumur bor di Desa Krendowahono, berasal dari formasi pembentukan yang berbeda di lokasi yang berdekatan.
" Air asin itu adalah air purba (connate water) yang terjebak saat pembentukannya. Sedangkan gas terbentuk dari pengendapan Kalibeng yang merembes keluar dipicu pembangunan (pengeboran) air sehingga muncul bersama air sehingga mudah terbakar," jelas Puguh.
Baca Juga
Ditemui usai rakor penemuan fenomena sumur artesis di gedung Setda Kabupaten Karanganyar, pada Rabu (24/03/2021) siang, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo, Dwi Lestari Novianti menyebut, air yang keluar tidak layak untuk konsumsi.
"Kami sudah melakukan penelitian awal atau pengamatan awal terkait sumur asin tersebut. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari, untuk minum, mandi, sesuai analisa laboratorium air yang kita bawa itu tidak layak," terangnya kepada wartawan.
Dwi Lestari menambahkan hasil analisa air asin tersebut, di antaranya terdiri dari kekeruhan, kesadahan, terdapat juga kandungan klorida, zat besi, dan tembaga yang tinggi. Bila dikonsumsi tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan gangguan kesehatan . Sedangkan terkait air asin yang dipercaya mampu menyembuhkan sejumlah penyakit, pihaknya tidak bisa memastikan apakah hanya sugesti masyarakat atau benar sesuai kajian kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, ahli geologi, Puguh Dwi Hartanto menjelaskan, dugaan bahwa air asin dan gas yang keluar dari sumur bor di Desa Krendowahono, berasal dari formasi pembentukan yang berbeda di lokasi yang berdekatan.
" Air asin itu adalah air purba (connate water) yang terjebak saat pembentukannya. Sedangkan gas terbentuk dari pengendapan Kalibeng yang merembes keluar dipicu pembangunan (pengeboran) air sehingga muncul bersama air sehingga mudah terbakar," jelas Puguh.
Baca Juga
tulis komentar anda