Selama Februari 2021, Ekspor Jawa Timur Naik 11,05%
Senin, 15 Maret 2021 - 14:42 WIB
SURABAYA - Ekspor Jawa Timur (Jatim) selama bulan Februari 2021 naik sebesar 11,05% dibandingkan bulan. Januari 2021. Yaitu dari USD1,53 miliar menjadi USD1,70 miliar. Sementara dibandingkan Februari 2020, nilai ekspor justru mengalami penurunan yaitu sebesar 14,46%.
Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun kinerja ekspor sektor nonmigas. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 9,13%. Yaitu dari USD1,38 miliar menjadi USD 1,51 miliar. Baca juga:Ekspor Jawa Timur Selama Desember 2020 Naik 10,58 Persen
Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 88,57% dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan Februari 2020, nilai ekspor sektor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 20,91%.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Februari 2021 meningkat sebesar 28,59% dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD151,31 juta menjadi USD194,57 juta.
"Peranan ekspor sektor migas menyumbang 11,43% total ekspor Jatim pada bulan ini. Dibandingkan Februari 2020 nilai ekspor migas juga mengalami peningkatan sebesar 132,67%," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (15/3/2021).
Mengacu negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim bulan Februari 2021. Disusul ke Jepang dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Amerika Serikat mencapai USD258,91 juta. Sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar USD243,31 juta dan USD167,35 juta.
Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jatim selama bulan Februari 2021, dengan peranan sebesar 18,45%. Malaysia menjadi negara utama dengan peranan 7,99% dari total ekspor nonmigas Jatim. Diikuti Vietnam dengan peranan sebesar 3,94%.
Ekspor nonmigas bulan ini ke kawasan ASEAN sebesar USD278,20 juta. Sementara itu ekspor nonmigas ke kelompok negara Uni Eropa menyumbang 10,28% atau dengan nilai USD154,99 juta. Ekspor ke kawasan ini, dominan ke Belanda sebesar USD52,59 juta dan diikuti ekspor ke Jerman sebesar USD25,62 juta.
Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun kinerja ekspor sektor nonmigas. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 9,13%. Yaitu dari USD1,38 miliar menjadi USD 1,51 miliar. Baca juga:Ekspor Jawa Timur Selama Desember 2020 Naik 10,58 Persen
Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 88,57% dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan Februari 2020, nilai ekspor sektor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 20,91%.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Februari 2021 meningkat sebesar 28,59% dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD151,31 juta menjadi USD194,57 juta.
"Peranan ekspor sektor migas menyumbang 11,43% total ekspor Jatim pada bulan ini. Dibandingkan Februari 2020 nilai ekspor migas juga mengalami peningkatan sebesar 132,67%," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (15/3/2021).
Mengacu negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim bulan Februari 2021. Disusul ke Jepang dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Amerika Serikat mencapai USD258,91 juta. Sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar USD243,31 juta dan USD167,35 juta.
Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jatim selama bulan Februari 2021, dengan peranan sebesar 18,45%. Malaysia menjadi negara utama dengan peranan 7,99% dari total ekspor nonmigas Jatim. Diikuti Vietnam dengan peranan sebesar 3,94%.
Ekspor nonmigas bulan ini ke kawasan ASEAN sebesar USD278,20 juta. Sementara itu ekspor nonmigas ke kelompok negara Uni Eropa menyumbang 10,28% atau dengan nilai USD154,99 juta. Ekspor ke kawasan ini, dominan ke Belanda sebesar USD52,59 juta dan diikuti ekspor ke Jerman sebesar USD25,62 juta.
(don)
tulis komentar anda