Stok Pangan Bahan Pokok di Sumut Cukup hingga 3 Bulan ke Depan
Selasa, 19 Mei 2020 - 08:46 WIB
MEDAN - Ketersediaan pangan bahan pokok untuk mencukupi konsumsi masyarakat Sumatera Utara (Sumut) dipastikan cukup, bahkan hingga tiga bulan ke depan.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak khawatir dan panik di tengah pandemi.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Plt Kadis Kominfo Sumut Irman yang didampingi Kepala Bulog Sumut Arwakhudin Widiarso dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut Dahler saat diwawancarai terkait kondisi dan ketersediaan pangan di Sumut, Senin (18/5), di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.
“Ketersediaan bahan pokok kita khususnya beras di Sumut itu cukup. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir. Insya Allah pertanian kita masih berdaya dan kuat untuk penuhi konsumsi kita di tengah pandemi ini,” ujar Irman yang juga merupakan Kepala Balitbang Sumut sebagaimana dikutip covid19.sumutprov.go.id. (BACA JUGA: Polresta Deliserdang Kawal Pendistrubusian Bansos dari Pemprov Sumut)
Pernyataan ini dibenarkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut Dahler. Seperti beras, ungkap Dahler, saat ini sudah ada persediaan hingga 3 bulan ke depan. Dimana, per bulan konsumsi beras masyarakat Sumut mencapai lebih kurang 160.000 ton.
“Yang kurang itu bawang merah. Kita baru bisa mencukupi 40% hingga 50%. Begitu pula, bawang putih. Namun demikian, di tengah pandemi ini, tidak ada kendala untuk memperoleh pasokan dari luar Sumut,” jelasnya.
Kepala Bulog Divre Sumut Arwakhudin Widiarso menambahkan bahwa ketersediaan beras di gudang Bulog sebanyak 36.000 ton. Stok di gudang bulog ini siap untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan stok di tengah masyarakat. Selain itu, ada pula stok gula pasir hampir 1.000 ton. (BACA JUGA: Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut Lepas Prajurit ke Pamtas RI-PNG)
“Benar seperti kata Pak Irman dan Pak Dahler. Tidak perlu khawatir dengan stok bahan pangan pokok. Menurut hitung-hitungan, stok kita masih relatif aman,” tutupnya.
Lihat Juga: Ahmad Ali Tegaskan Fitnah Sembako adalah Rekayasa, Imbau Warga Sulawesi Tengah Tidak Terprovokasi
Untuk itu, masyarakat diminta tidak khawatir dan panik di tengah pandemi.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Plt Kadis Kominfo Sumut Irman yang didampingi Kepala Bulog Sumut Arwakhudin Widiarso dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut Dahler saat diwawancarai terkait kondisi dan ketersediaan pangan di Sumut, Senin (18/5), di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.
“Ketersediaan bahan pokok kita khususnya beras di Sumut itu cukup. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir. Insya Allah pertanian kita masih berdaya dan kuat untuk penuhi konsumsi kita di tengah pandemi ini,” ujar Irman yang juga merupakan Kepala Balitbang Sumut sebagaimana dikutip covid19.sumutprov.go.id. (BACA JUGA: Polresta Deliserdang Kawal Pendistrubusian Bansos dari Pemprov Sumut)
Pernyataan ini dibenarkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut Dahler. Seperti beras, ungkap Dahler, saat ini sudah ada persediaan hingga 3 bulan ke depan. Dimana, per bulan konsumsi beras masyarakat Sumut mencapai lebih kurang 160.000 ton.
“Yang kurang itu bawang merah. Kita baru bisa mencukupi 40% hingga 50%. Begitu pula, bawang putih. Namun demikian, di tengah pandemi ini, tidak ada kendala untuk memperoleh pasokan dari luar Sumut,” jelasnya.
Kepala Bulog Divre Sumut Arwakhudin Widiarso menambahkan bahwa ketersediaan beras di gudang Bulog sebanyak 36.000 ton. Stok di gudang bulog ini siap untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan stok di tengah masyarakat. Selain itu, ada pula stok gula pasir hampir 1.000 ton. (BACA JUGA: Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut Lepas Prajurit ke Pamtas RI-PNG)
“Benar seperti kata Pak Irman dan Pak Dahler. Tidak perlu khawatir dengan stok bahan pangan pokok. Menurut hitung-hitungan, stok kita masih relatif aman,” tutupnya.
Lihat Juga: Ahmad Ali Tegaskan Fitnah Sembako adalah Rekayasa, Imbau Warga Sulawesi Tengah Tidak Terprovokasi
(vit)
tulis komentar anda