Melalui Aplikasi Online, Polisi Bondowoso Awasi Ketat Pelaksanaan PPKM
Minggu, 28 Februari 2021 - 22:11 WIB
Pelaksanaan PPKM di Bondowoso, Jawa Timur diawasi ketat lewat aplikasi online, Smart Bondowo. Laporan harian terhadap pasien COVID-19 terus dipantau melalui aplikasi dan laporan Binmas. (Ist)
BONDOWOSO - Pelaksanaan PPKM di Bondowoso, Jawa Timur diawasi ketat lewat aplikasi online, Smart Bondowo. Laporan harian terhadap pasien COVID-19 terus dipantau melalui aplikasi dan laporan Binmas.
Mereka yang jalani isolasi mandiri pun tak bisa bergerak bebas karena ada alarm di ponsel mereka. Tiga pilar dan pengurus Desa menjaga akses keluar masuk kawasan.
Ketua RT 14/03 Desa Klabang, Kecamatan Klabang, Edi mengungkapkan awal mula adanya PPKM mikro diwilayahnya setelah seorang warga dilingkungannya positif COVID-19. Setelah dirujuk ke Rumah Sakit, pihaknya bersama warga jalani rapid antigent massal. 13 orang warga kemudian terkonfirmasi positif dan jalani isolasi mandiri. Selama pelaksanaan, Edi mengku dibantu Tiga Pilar Bondowoso dan perangkat Desa mengawasi betul wilayahnya dan mencegah virus keluar.
Selain melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar, mereka yang jalani isoman sembari terus disuplai sembako, minuman herbal, hingga multivitamin setiap harinya. Baca: Usai Transaksi Narkoba, Residivis Kambuhan dan Pembeli Tak Berkutik Ditangkap Polisi.
“Kami juga meminta mereka mendownload aplikasi Smart Bondowoso. Dari situ polisi terus mengawasi ketat isoman dengan video call. Selain itu, mereka tak bisa keluar rumah karena selain di awasi warga, alarm diponsel petugas akan berbunyi saat menjauh,” kata Edi yang mengatakan aplikasi ini terhubung dengan ponsel Binmas dan Babinsa.
Melalui kolaborasi itu, pencegahan penyebaran cluster keluarga ditekan. Pergerak warga hingga di komunitas masyarakat terkecil yakni RT bisa dipantau maksimal. "Sehingga virus ini tidak keluar. Cukup terfokus di seputaran RT saja,” tambahnya. Baca: Batam Gempar, Gudang Perakitan Sepeda Dilalap Kobaran Api, Kerugian Rp6 M.
Sementara itu Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz mengaku apresiasi atas realisasi PPKM Mikro yang benar-benar jalan di salah satu RT di Desa Klabang ini. "Saya berharap Posko PPKM yang lain pun bukan hanya ada saja. Bukan hanya yang penting membuat saja. Tapi juga benar-benar menjalankan protokol sebagaimana seharusnya," tutupnya sembari mengatakan 13 orang itu kini telah sembuh.
Mereka yang jalani isolasi mandiri pun tak bisa bergerak bebas karena ada alarm di ponsel mereka. Tiga pilar dan pengurus Desa menjaga akses keluar masuk kawasan.
Ketua RT 14/03 Desa Klabang, Kecamatan Klabang, Edi mengungkapkan awal mula adanya PPKM mikro diwilayahnya setelah seorang warga dilingkungannya positif COVID-19. Setelah dirujuk ke Rumah Sakit, pihaknya bersama warga jalani rapid antigent massal. 13 orang warga kemudian terkonfirmasi positif dan jalani isolasi mandiri. Selama pelaksanaan, Edi mengku dibantu Tiga Pilar Bondowoso dan perangkat Desa mengawasi betul wilayahnya dan mencegah virus keluar.
Selain melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar, mereka yang jalani isoman sembari terus disuplai sembako, minuman herbal, hingga multivitamin setiap harinya. Baca: Usai Transaksi Narkoba, Residivis Kambuhan dan Pembeli Tak Berkutik Ditangkap Polisi.
“Kami juga meminta mereka mendownload aplikasi Smart Bondowoso. Dari situ polisi terus mengawasi ketat isoman dengan video call. Selain itu, mereka tak bisa keluar rumah karena selain di awasi warga, alarm diponsel petugas akan berbunyi saat menjauh,” kata Edi yang mengatakan aplikasi ini terhubung dengan ponsel Binmas dan Babinsa.
Melalui kolaborasi itu, pencegahan penyebaran cluster keluarga ditekan. Pergerak warga hingga di komunitas masyarakat terkecil yakni RT bisa dipantau maksimal. "Sehingga virus ini tidak keluar. Cukup terfokus di seputaran RT saja,” tambahnya. Baca: Batam Gempar, Gudang Perakitan Sepeda Dilalap Kobaran Api, Kerugian Rp6 M.
Sementara itu Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz mengaku apresiasi atas realisasi PPKM Mikro yang benar-benar jalan di salah satu RT di Desa Klabang ini. "Saya berharap Posko PPKM yang lain pun bukan hanya ada saja. Bukan hanya yang penting membuat saja. Tapi juga benar-benar menjalankan protokol sebagaimana seharusnya," tutupnya sembari mengatakan 13 orang itu kini telah sembuh.
(nag)
tulis komentar anda