Cerita Perjuangan Wartimah Melawan Penyakit Langka Bernama Hipertensi Paru

Kamis, 25 Februari 2021 - 12:07 WIB
Wartimah saat menunjukan hasil medis atas penyakit yang dideritanya. MNC Media/Kismaya
GUNUNGKIDUL - Senyum ramah terlihat dari wajah Wartimah (53) warga Dusun Sumberjo, Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul , Yogyakarta, saat menerima kunjungan media ini. Kepada Wartawan MNC Media, ibu dua putra dan nenek satu orang cucu itu bercerita bagaimana kisahnya yang menjadi penyintas penyakit langka yakni hipertensi paru.

Wartimah bercerita bagaimana penyakit langka Hipertensi paru yang menyebabkan sesak nafas menggerogoti tubuhnya sejak tahun 2010 karena keterlambatan penanganan dan juga sempat mengalami salah diagnosis penyakit.

Hipertensi paru sendiri merupakan tekanan darah tinggi, tapi bukan yang seperti biasanya terjadi di masyarakat umum. Tekanan darah tinggi pada Hipertensi Paru, terjadi di pembuluh darah paru yang terhubung ke jantung, sehingga bisa mengakibatkan gagal jantung kanan dan kematian.

"Sejak tahun 2010 saya sering mengalami sesak nafas, mudah lelah dan juga batuk tidak berhenti-henti, saya berobat di RSUD terdekat hingga 2015, dan didiagnosa memiliki penyakit jantung bawaan yang biasa disebut jantung bocor oleh masyarakat umum," Kata Wartimah memulai cerita.



Nenek yang kini berusia 53 tahun tersebut menjelaskan , penyakit langka yang dideritanya tersebut menyebabkan dirinya berkali-kali harus mengalami perawatan dan pengobatan yang menyebabkan dirinya harus berulang kali masuk rumah sakit.

"Saya sering menangis, sedih, pilu dan rasa takut membayangi saya setiap hari, karena sudah dari tahun 2010, tapi tetap tidak ada kejelasan bagaimana sakit saya ini bisa sembuh dan apa yang harus dilakukan. Mau berobat ke kota besar, tetapi terkendala keterbatasan biaya," jelas Wartimah.

Wartimah yang juga merupakan orang tua tunggal tersebut akhirnya memutuskan untuk memeriksakan penyakitnya tersebut ke RS Sardjito Yogyakarta pada tahun 2015 lalu. "Dari situ, baru tahu kalau saya ternyata terkena hipertensi paru-paru usai sebelumnya sempat mengalami salah diagnosa," tutur Wartimah.

Kondisi penyakit langka Hipertensi paru yang diderita oleh Wartimah menyebabkan dirinya sering mengalami sesak nafas, bahkan untuk berjalan dengan jarak lima puluh meter saja dirinya harus beristirahat sampai delapan kali karena sering mengalami sesak nafas.

"Saya dijadwalkan untuk operasi penutupan jantung bocor tanpa bedah dada namun ternyata saat tindakan, hasilnya gagal karena tekanan paru saya tinggi sehingga saya harus bolak balik Sardjito seminggu sekali selama dua tahun dan mengkonsumsi obat paru yang mahal," terang Wartimah.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content