Ibunda Presiden Jokowi Diabadikan Jadi Nama Aula Ponpes di Majalengka
Selasa, 23 Februari 2021 - 15:43 WIB
MAJALENGKA - Nama ibunda Presiden Jokowi , Sudjiatmi Notomihardjo diabadikan sebagai nama aula di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mizan, Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Pembangunan aula tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri mantan Direktur Relawan TKN Jokowi Amin, KH. Maman Imanulhaq, Vice President Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi, Chief Finansial Officer Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono, dan Sekjen Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Ayep Zaki, serta Muspika Jatiwangi.
Maman menjelaskan, ada beberapa alasan terkait penggunaan nama almarhumah untuk nama aula itu. Sosok almarhumah yang dinilai patut dicontoh generaai muda, adalah pertimbangan aula itu diberi nama Aula Pertiwi Hj. Sudjiatmi Notomihardjo
"Almarhumah Hj. Sudjiatmi Notomihardjo adalah sosok yang memiliki karakter kesabaran yang sangat kokoh. Jokowi yang diajari dan dilatih, serta dibiasakan untuk jujur, sopan, rajin, bertanggung jawab dan sabar oleh Eyang (panggilan akrab almarhumah), terbukti sukses menjadi orang nomer satu di Republik Indonesia ini," kata dia.
Karakter almarhumah itu, jelas dia, sudah selayaknya jadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya santri di pondok pesantren tersebut.
"Sosok yang memiliki karakter kesabaran yang sangat kokoh. Eyang mengajarkan laku kehidupan yang penuh kasih sayang, sabar dan sederhana. Dan itu yang harus dimiliki generasi muda, terutama para Santri di Al-Mizan," papar dia.
Chief Financial Officer Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono menjelaskan, pesantren adalah tempat generasi muda dibina untuk memiliki karakter kepemimpinan. Dengan hadirnya Aula itu, diharapkan bisa menjadi penyemangat belajar para santri.
"Salah satu karakter penting yang harus dimiliki para calon pemimpin bangsa ini adalah kesabaran. Karakter ini yang menjadikan Pak Jokowi sukses sebagai pemimpin sejak Wali Koto Solo, Gubernur DKI dan dua periode Presiden RI. Semoga kita semua meneladani spirit eyang Hj. Sudjiatmi Notomihardjo”, tutur Wulani.
Sementara, Stephanus mengatakan, kerjasama Tatalogam Lestari dengan KITA dan Pondok Pesantren Al-Mizan merupakan sinergitas yang penting dalam membangun ketahanan ekonomi masyarakat.
Pembangunan aula tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri mantan Direktur Relawan TKN Jokowi Amin, KH. Maman Imanulhaq, Vice President Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi, Chief Finansial Officer Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono, dan Sekjen Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Ayep Zaki, serta Muspika Jatiwangi.
Maman menjelaskan, ada beberapa alasan terkait penggunaan nama almarhumah untuk nama aula itu. Sosok almarhumah yang dinilai patut dicontoh generaai muda, adalah pertimbangan aula itu diberi nama Aula Pertiwi Hj. Sudjiatmi Notomihardjo
"Almarhumah Hj. Sudjiatmi Notomihardjo adalah sosok yang memiliki karakter kesabaran yang sangat kokoh. Jokowi yang diajari dan dilatih, serta dibiasakan untuk jujur, sopan, rajin, bertanggung jawab dan sabar oleh Eyang (panggilan akrab almarhumah), terbukti sukses menjadi orang nomer satu di Republik Indonesia ini," kata dia.
Karakter almarhumah itu, jelas dia, sudah selayaknya jadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya santri di pondok pesantren tersebut.
"Sosok yang memiliki karakter kesabaran yang sangat kokoh. Eyang mengajarkan laku kehidupan yang penuh kasih sayang, sabar dan sederhana. Dan itu yang harus dimiliki generasi muda, terutama para Santri di Al-Mizan," papar dia.
Chief Financial Officer Tatalogam Lestari Wulani Wihardjono menjelaskan, pesantren adalah tempat generasi muda dibina untuk memiliki karakter kepemimpinan. Dengan hadirnya Aula itu, diharapkan bisa menjadi penyemangat belajar para santri.
"Salah satu karakter penting yang harus dimiliki para calon pemimpin bangsa ini adalah kesabaran. Karakter ini yang menjadikan Pak Jokowi sukses sebagai pemimpin sejak Wali Koto Solo, Gubernur DKI dan dua periode Presiden RI. Semoga kita semua meneladani spirit eyang Hj. Sudjiatmi Notomihardjo”, tutur Wulani.
Sementara, Stephanus mengatakan, kerjasama Tatalogam Lestari dengan KITA dan Pondok Pesantren Al-Mizan merupakan sinergitas yang penting dalam membangun ketahanan ekonomi masyarakat.
tulis komentar anda