Pemerintah Dorong Upaya Eksplorasi untuk Industri Migas Indonesia

Selasa, 23 Februari 2021 - 11:10 WIB
3. Waktu komersialisasi lenemuan eksplorasi terlalu lama

4. Investor kurang tertarik utk eksplorasi di indonesia

5. Perlu upaya breakthrough untuk mempermudah investasi.

Investasi migas untuk eksplorasi membutuhkan biaya sangat besar. Bisa mencapai triliunan rupiah. Maka dari itu perlu fiscal terms yang aktraktif, regulasi dan politik yang stabil.

"Saat ini indonesia memiliki basin atau cekungan potensi migas sebanyak 128. Sebanyak 20 basin sudah berproduksi, 27 basin di bor dengan penemuan, kemudian 13 basin di bor tanpa penemuan dan sisanya 68 Basin belum di eksplorasi", ujar Nanang Abdul Manaf.

Baca juga: Bikin Merinding! Sopir Taksi Online Ini Rasakan Hal Mistis, Nyaris Terjun ke Jurang

Namun demikian, 70% cadangan migas berada di wilayah perairan. Tantangannya sangat besar salah satunya biaya yang dibutuhkan mencapai 80 - 100 Juta USD, dan tingkat pengembalian atau IRR rendah serta periode eksplorasi pendek.

Lead time atau waktu dari discovery ke produksi pertama di Indonesia antara 8 - 26 Tahun tergantung dari jenis lapangannya. Rata-rata Lead Time Indonesia sekitar 10,5 Tahun.

"Tentunya kondisi tersebut yang mempengaruhi investor untuk melakukan eksplorasi di Indonesia", kata Nanang.

Iklim investasi migas Indonesia menduduki peringkat terendah diantara negara asean. Maka dari itu, Kementerian ESDM menyiapkan strategi untuk meningkatkan daya tarik investasi eksplorasi migas, antara lain :
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content