10 Hari Isolasi Mandiri, Perawat RSUP Kariadi Ini Meninggal
Jum'at, 17 April 2020 - 21:41 WIB
SEMARANG - Perawat RSUP dr Kariadi Semarang yang meninggal dunia diduga terpapar virus corona atau Covid-19 dinyatakan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Bahkan, perawat berusia 52 tahun itu sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama 10 hari.
Seperti diberitakan, RSUP dr Kariadi kembali kehilangan seorang perawat yang tengah berjuang di garda depan dalam penanganan pasien corona. Adalah Rina Iswati, warga Semarang yang meninggal pada pukul 10.55 WIB, Jumat (17/4/2020).
“Yang bersangkutan sudah melakukan isolasi mandiri. Sempat dilarikan ke Kariadi karena keadaannya semakin memburuk dan akhirnya meninggal,” ungkap Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Edy Wuryanto.
Menurutnya, kemungkinan tenaga medis tersebut tertular corona saat melayani pasien Covid-19 di ruang 4B Rajawali RSUP Kariadi. Pasalnya, ruang tersebut merupakan ruang isolasi khusus pasien yang telah dinyatakan positif corona.
“Sudah menjalani swab dua kali. Yang pertama hasilnya negatif. Yang kedua, hasilnya antara negatif dan positif,” ungkapnya. “Selanjutnya dilakukan rontgen. Ada gejala mirip corona. Sehingga ditetapkan sebagai PDP. Saat ini masih menunggu hasil swab ketiga,” ujarnya.
Seperti diberitakan, RSUP dr Kariadi kembali kehilangan seorang perawat yang tengah berjuang di garda depan dalam penanganan pasien corona. Adalah Rina Iswati, warga Semarang yang meninggal pada pukul 10.55 WIB, Jumat (17/4/2020).
“Yang bersangkutan sudah melakukan isolasi mandiri. Sempat dilarikan ke Kariadi karena keadaannya semakin memburuk dan akhirnya meninggal,” ungkap Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Edy Wuryanto.
Menurutnya, kemungkinan tenaga medis tersebut tertular corona saat melayani pasien Covid-19 di ruang 4B Rajawali RSUP Kariadi. Pasalnya, ruang tersebut merupakan ruang isolasi khusus pasien yang telah dinyatakan positif corona.
“Sudah menjalani swab dua kali. Yang pertama hasilnya negatif. Yang kedua, hasilnya antara negatif dan positif,” ungkapnya. “Selanjutnya dilakukan rontgen. Ada gejala mirip corona. Sehingga ditetapkan sebagai PDP. Saat ini masih menunggu hasil swab ketiga,” ujarnya.
(mpw)
tulis komentar anda