Antisipasi Debit Air Naik di Musim Hujan, BPBD Pantau Aliran Sungai Besar
Sabtu, 20 Februari 2021 - 13:51 WIB
BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Pasalnya informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dan Lapan, dalam beberapa hari ke delan wilayah KBB menjadi salah satu daerah yang bakal dilanda cuaca ekstrem .
"Kita waspada akan datangnya cuaca ekstrem seperti yang diprediksikan BMKG dan Lapan. Khususnya bencana hidrometeorologi yang dominan terjadi di KBB," terangnya, Sabtu (20/2/2021).
Duddy menyebutkan, sebenarnya peningkatan kewaspadaan ini bukan hanya dilakukan sekarang saja. Setiap hari pun personelnya selalu siaga bergantian piket 24 jam mengantisipasi adanya kejadian bencana di 165 desa yang ada di KBB.
Bahkan pihaknya sudah sejak 1 November 2020 menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Mei 2021. Seperti waspada banjir, longsor, dan banjir bandang yang memang kerap terjadi khususnya di kecamatan Cisarua, Cipatat, Ngamprah, dan Gununghalu.
"Ada beberapa sungai besar yang kami terus pantau, karena ketika musim hujan seperti ini debit airnya pasti naik. Itu yang kami waspadai agar tidak terjadi banjir bandang atau tanggul jebol yang dapat berimbas air masuk ke permukiman," ucapnya.
Terkait laporan kebencanaan, pihaknya belum mendapatkan laporan masuk dan berharap tidak terjadi apa-apa. Masyarakat tetap diminta waspada dan segera mengungsi ke tempat aman ketika hujan deras turun. "Bukan hanya ancaman banjir dan banjir bandang, longsor harus diwaspadai bagi mereka yang tinggal di daerah dengan topografi kemiringan lereng di atas 30 derajat," sebutnya.
"Kita waspada akan datangnya cuaca ekstrem seperti yang diprediksikan BMKG dan Lapan. Khususnya bencana hidrometeorologi yang dominan terjadi di KBB," terangnya, Sabtu (20/2/2021).
Baca Juga
Duddy menyebutkan, sebenarnya peningkatan kewaspadaan ini bukan hanya dilakukan sekarang saja. Setiap hari pun personelnya selalu siaga bergantian piket 24 jam mengantisipasi adanya kejadian bencana di 165 desa yang ada di KBB.
Bahkan pihaknya sudah sejak 1 November 2020 menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Mei 2021. Seperti waspada banjir, longsor, dan banjir bandang yang memang kerap terjadi khususnya di kecamatan Cisarua, Cipatat, Ngamprah, dan Gununghalu.
"Ada beberapa sungai besar yang kami terus pantau, karena ketika musim hujan seperti ini debit airnya pasti naik. Itu yang kami waspadai agar tidak terjadi banjir bandang atau tanggul jebol yang dapat berimbas air masuk ke permukiman," ucapnya.
Terkait laporan kebencanaan, pihaknya belum mendapatkan laporan masuk dan berharap tidak terjadi apa-apa. Masyarakat tetap diminta waspada dan segera mengungsi ke tempat aman ketika hujan deras turun. "Bukan hanya ancaman banjir dan banjir bandang, longsor harus diwaspadai bagi mereka yang tinggal di daerah dengan topografi kemiringan lereng di atas 30 derajat," sebutnya.
(don)
tulis komentar anda