Paralegal PBHI Diserang di Tamansari, Satpol PP Kota Bandung Angkat Bicara
Jum'at, 12 Februari 2021 - 12:29 WIB
BANDUNG - Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) menyesalkan tindak kekerasan oleh sekelompok orang terhadap pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di lokasi pembangunan rumah deret di kawasan Taman Sari, Kota Bandung , Kamis (11/2/2021) siang.
Melalui akun Twitter resminya, @PBHI_Nasional, disebutkan bahwa penyerangan dilakukan terhadap paralegal PBHI, Deti saat melakukan pendampingan dan advokasi terhadap korban penggusuran paksa di kawasan Taman Sari, Kota Bandung.
"Deti dijambak dan kepalanya dihantamkan ke dinding sehingga mengalami kebocoran kepala," cuit PBHI.
Tidak hanya Deti selaku pembela HAM, warga Taman Sari Eva dan kawan bersolidaritas, Lita pun mendapatkan perlakuan yang sama. Selain mendapat kekerasan fisik, mereka pun diserang secara verbal melalui intimidasi.
Tidak hanya itu, PBHI juga menulis bahwa Deti yang menjadi korban kekerasan fisik dan verbal telah berupaya melaporkan kejadian tersebut kepada Kasat Intel Polrestabes Bandung dan Satpol PP Kecamatan Bandung Wetan melalui pesan WhatsApp (WA). Namun hingga Kamis (11/2/2021) malam, laporan tersebut tak kunjung direspons.
"Kami mengindikasikan ada pembiaran yang dilakukan oleh aparat. Sudah seharusnya Kepolisian merespons dan menindak dengan tegas penyerangan yang menimbulkan korban di Taman Sari!," tulis PBHI
PBHI menegaskan, berdasarkan pantauan yang mereka lakukan, penyerahan terhadap pembela HAM mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Untuk itu, kami meminta @KomnasHAM dapat memberikan atensi dan mengusut tuntas atas kasus kekerasan terhadap pembela HAM di Taman Sari," tutup PBHI.
Melalui akun Twitter resminya, @PBHI_Nasional, disebutkan bahwa penyerangan dilakukan terhadap paralegal PBHI, Deti saat melakukan pendampingan dan advokasi terhadap korban penggusuran paksa di kawasan Taman Sari, Kota Bandung.
"Deti dijambak dan kepalanya dihantamkan ke dinding sehingga mengalami kebocoran kepala," cuit PBHI.
Tidak hanya Deti selaku pembela HAM, warga Taman Sari Eva dan kawan bersolidaritas, Lita pun mendapatkan perlakuan yang sama. Selain mendapat kekerasan fisik, mereka pun diserang secara verbal melalui intimidasi.
Tidak hanya itu, PBHI juga menulis bahwa Deti yang menjadi korban kekerasan fisik dan verbal telah berupaya melaporkan kejadian tersebut kepada Kasat Intel Polrestabes Bandung dan Satpol PP Kecamatan Bandung Wetan melalui pesan WhatsApp (WA). Namun hingga Kamis (11/2/2021) malam, laporan tersebut tak kunjung direspons.
"Kami mengindikasikan ada pembiaran yang dilakukan oleh aparat. Sudah seharusnya Kepolisian merespons dan menindak dengan tegas penyerangan yang menimbulkan korban di Taman Sari!," tulis PBHI
PBHI menegaskan, berdasarkan pantauan yang mereka lakukan, penyerahan terhadap pembela HAM mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Untuk itu, kami meminta @KomnasHAM dapat memberikan atensi dan mengusut tuntas atas kasus kekerasan terhadap pembela HAM di Taman Sari," tutup PBHI.
tulis komentar anda