Unik, Negeri Dalam Awan di Majalengka Ini Terus Berkabut
Rabu, 03 Februari 2021 - 22:01 WIB
Dusun Jotang, pekampungan baru bagi warga Cigintung, Cimuncang, Malausma, Majalengka memilik keunikan berkabut. Matahari tidak bisa ‘masuk’ setiap musim hujan. Foto/MNC Portal Indonesia/Inin Nastain
MAJALENGKA - Dusun Jotang, pekampungan baru bagi warga Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka , Jawa Barat memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Di sini, matahari tidak bisa ‘masuk’ setiap kali masuk musim hujan.
Atas hal itu, warga sekitar menyebut dusun itu dengan sebutan ‘Negeri di Dalam awan.’ Hal itu lantaran Dusun Jotang itu akan dipenuhi kabut, sehingga membuat jarak pandang sangat terbatas meskipun itu pada siang hari.
Pemandangan tersebut seperti yang terjadi pada Rabu (3/2/2021), saat MNC Portal Indonesia (MPI) berkunjung ke dusun itu.
“Setiap masuk musim hujan, selalu seperti ini. Biasanya Januari, tapi sekarang Februari masih seperti ini. Ini full dari pagi sampai pagi lagi nggak ada panas matahari,” kata Kadus Jotang, Eding Supardi.
Untuk tahun ini, kondisi tersebut sudah terjadi sekitar 1 pekan terakhir. Tahun-tahun sebelumnya, Jotang menjadi ‘Negeri di Dalam Awan’ selama 2 pekan. “Makanya kalau ngejemur pakaian juga nggak bisa kering, hahaha,” papar dia.
Kondisi musim hujan di Dusun Jotang itu akan berubah drastis begitu masuk musim kemarau. Selama musim kemarau, Dusun itu akan terasa cukup menyengat dibakar matahari. “Ketika musim hujan turun kabut, pas masuk kemarau panasnya menyengat, ditambah lagi angin yang kencang. Jadi, sekarang-sekarang ini, kami lagi jadi negeri di dalam awan,” jelasnya berseloroh.
Atas hal itu, warga sekitar menyebut dusun itu dengan sebutan ‘Negeri di Dalam awan.’ Hal itu lantaran Dusun Jotang itu akan dipenuhi kabut, sehingga membuat jarak pandang sangat terbatas meskipun itu pada siang hari.
Pemandangan tersebut seperti yang terjadi pada Rabu (3/2/2021), saat MNC Portal Indonesia (MPI) berkunjung ke dusun itu.
“Setiap masuk musim hujan, selalu seperti ini. Biasanya Januari, tapi sekarang Februari masih seperti ini. Ini full dari pagi sampai pagi lagi nggak ada panas matahari,” kata Kadus Jotang, Eding Supardi.
Untuk tahun ini, kondisi tersebut sudah terjadi sekitar 1 pekan terakhir. Tahun-tahun sebelumnya, Jotang menjadi ‘Negeri di Dalam Awan’ selama 2 pekan. “Makanya kalau ngejemur pakaian juga nggak bisa kering, hahaha,” papar dia.
Kondisi musim hujan di Dusun Jotang itu akan berubah drastis begitu masuk musim kemarau. Selama musim kemarau, Dusun itu akan terasa cukup menyengat dibakar matahari. “Ketika musim hujan turun kabut, pas masuk kemarau panasnya menyengat, ditambah lagi angin yang kencang. Jadi, sekarang-sekarang ini, kami lagi jadi negeri di dalam awan,” jelasnya berseloroh.
(shf)
tulis komentar anda