Tak Hanya di Hilir, IDP Tinjau Lokasi Banjir hingga Daerah Hulu
Sabtu, 16 Mei 2020 - 20:10 WIB
MASAMBA - Banjir bandang yang terjadi Kamis (14/5/2020) malam tidak hanya berdampak pada daerah hilir, tapi juga di daerah hulu yakni Desa Maipi Kecamatan Masamba. Sejak Kamis malam itu pula, Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani alias IDP terjun langsung ke lokasi memimpin evakuasi dan pendistribusian bantuan hingga dini hari.
Keesokan harinya, bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga langsung meninjau lokasi pasca-banjir di Desa Baloli dan Dusun Lontang. Tidak tanggung-tangung, IDP bahkan menurunkan armada milik orang tuanya demi mempercepat proses pembersihan tumpukan sampah.
Baca Juga: Warga Lutra Diimbau Tanam Pohon di Kawasan Rawan Banjir dan Longsor
Tak hanya di hilir, Sabtu (16/5/2020) pagi tadi, didampingi Kalaksa BPBD, Muslim Muchtar dan Kabid Linjamsos Dinas Sosial Sulfa Harbi, Bupati Indah kini datang meninjau lokasi banjir di hulu yakni Desa Maipi.
"Khusus di Maipi ada sekira delapan rumah warga yang terdampak dengan kerusakan rata-rata bagian dapur yang terbawa arus sungai. Hal ini disebabkan karena bibir sungai yang terkikis dan longsor," terang Muslim yang juga mendampingi Bupati Indah menyerahkan bantuan bagi warga yang terdampak.
Sementara dari sudut pandang geologi, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup, Ahmad, melakukan kajian cepat.
"Berdasarkan hasil kajian yang kami lakukan, dengan curah hujan yang dirilis BMKG artinya bahwa jumlah volume air yang akan masuk ke dalam aliran sungai Masamba (Salu Kula) sangat besar hampir mencapai 1.000.000 M³ yang menyebabkan banjir bandang (luapan yang cukup besar)."
"Selain curah hujan tinggi saat itu dan gemuruh guntur yang dapat menjadi sumber getaran di bumi khususnya wilayah sungai Masamba. Guntur sebagai faktor eksternal yang dapat menimbulkan getaran dan mempercepat runtuhan / longsoran pada tebing sungai terutama bagian hulu sungai," sambung Ahmad.
Ahmad menuturkan dalam beberapa hari, masih ada potensi terjadinya banjir susulan meskipun tidak sebesar kejadian yang pertama.
Baca Juga: Bupati Lutra Salurkan Bantuan di 3 Kecamatan Terdampak Banjir
"Di daerah aliran sungai Masamba bagian Maipi (hulu) masih terdapat kayu gelondongan yang sewaktu-waktu dapat terbawa arus lagi. Untuk itu masyarakat diimbau tetap waspada dalam beberapa hari, mengingat Prakiraan cuaca dari BMKG, masih menunjukan intensitas hujan sedang, dalam waktu yang cukup lama (signifikan untuk meningkatkan debit air sungai Masamba), terutama masyarakat di Desa Maipi yang berada di tepi/pinggiran sungai."
"Penting juga agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Dalam jangka panjang diperlukan pembinaan dan pengawasan terkait pemanfaatan/pengambilan kayu pada bagian hulu sungai Masamba," tandasnya.
Keesokan harinya, bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga langsung meninjau lokasi pasca-banjir di Desa Baloli dan Dusun Lontang. Tidak tanggung-tangung, IDP bahkan menurunkan armada milik orang tuanya demi mempercepat proses pembersihan tumpukan sampah.
Baca Juga: Warga Lutra Diimbau Tanam Pohon di Kawasan Rawan Banjir dan Longsor
Tak hanya di hilir, Sabtu (16/5/2020) pagi tadi, didampingi Kalaksa BPBD, Muslim Muchtar dan Kabid Linjamsos Dinas Sosial Sulfa Harbi, Bupati Indah kini datang meninjau lokasi banjir di hulu yakni Desa Maipi.
"Khusus di Maipi ada sekira delapan rumah warga yang terdampak dengan kerusakan rata-rata bagian dapur yang terbawa arus sungai. Hal ini disebabkan karena bibir sungai yang terkikis dan longsor," terang Muslim yang juga mendampingi Bupati Indah menyerahkan bantuan bagi warga yang terdampak.
Sementara dari sudut pandang geologi, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup, Ahmad, melakukan kajian cepat.
"Berdasarkan hasil kajian yang kami lakukan, dengan curah hujan yang dirilis BMKG artinya bahwa jumlah volume air yang akan masuk ke dalam aliran sungai Masamba (Salu Kula) sangat besar hampir mencapai 1.000.000 M³ yang menyebabkan banjir bandang (luapan yang cukup besar)."
"Selain curah hujan tinggi saat itu dan gemuruh guntur yang dapat menjadi sumber getaran di bumi khususnya wilayah sungai Masamba. Guntur sebagai faktor eksternal yang dapat menimbulkan getaran dan mempercepat runtuhan / longsoran pada tebing sungai terutama bagian hulu sungai," sambung Ahmad.
Ahmad menuturkan dalam beberapa hari, masih ada potensi terjadinya banjir susulan meskipun tidak sebesar kejadian yang pertama.
Baca Juga: Bupati Lutra Salurkan Bantuan di 3 Kecamatan Terdampak Banjir
"Di daerah aliran sungai Masamba bagian Maipi (hulu) masih terdapat kayu gelondongan yang sewaktu-waktu dapat terbawa arus lagi. Untuk itu masyarakat diimbau tetap waspada dalam beberapa hari, mengingat Prakiraan cuaca dari BMKG, masih menunjukan intensitas hujan sedang, dalam waktu yang cukup lama (signifikan untuk meningkatkan debit air sungai Masamba), terutama masyarakat di Desa Maipi yang berada di tepi/pinggiran sungai."
"Penting juga agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Dalam jangka panjang diperlukan pembinaan dan pengawasan terkait pemanfaatan/pengambilan kayu pada bagian hulu sungai Masamba," tandasnya.
(tri)
tulis komentar anda