Hebat! 5 Perempuan Ini Sukses Geluti Bisnis Kaum Adam
Senin, 01 Februari 2021 - 11:48 WIB
Noni Purnomo, yang bernama lengkap Noni Sri Ayati Purnomo BEng MBA, lahir pada 20 Juni 1969, menggeluti bidang transportasi. Noni adalah Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Noni juga menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Direksi beberapa anak perusahaan. Di antaranya yaitu sebagai Komisaris Utama PT Pusaka Nuri Utama, PT Pusaka Bumi Transport. Direktur Utama PT Morante Jaya, PT Pusaka Satria Utama, dan PT Pusaka Bumi Mutiara.
Dian Siswarini, lahir di Majalengka 5 Mei 1968, menggeluti bidang telekomunikasi. Dian adalah Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini merupakan perempuan pertama yang memimpin perusahaan telekomunikasi yang sudah terbuka untuk publik atau sudah melantai di bursa, Dian juga berhasil meraih Golden Globe Tigers Award for Women Leadership, juga masuk dalam daftar Forbes Asia's Power Businesswomen.
Teresa Wibowo bergerak di bidang e-commerce. Teresa merupakan pimpinan Ruparupa.com, yang merupakan saluran omni e-commerce terbesar di Indonesia, melibatkan lebih dari 300 toko Kawan Lama Retail yang tersebar di 41 kota di Indonesia dengan lebih dari 60.000 jenis produk. Perusahaan e-commerce milik Grup Kawan lama tersebut berfokus pada bisnis retail dan membawahi sejumlah anak perusahaan antara lain Ace Hardware, Informa Furnishings, dan Toys Kingdom.
Salah satu dari 5 wanita hebat itu yakni, Maya Miranda yang merupakan shareholder PT Merdeka Copper Gold Tbk dan Pemilik PT Batamec Shipyard membagi tips mengembangkan bisnis tanpa modal.
Pendanaan sering kali menjadi persoalan yang kerap dihadapi oleh seseorang yang hendak menjalankan bisnis. Namun, hal tersebut sebetulnya bisa diatasi dengan cara berpartner atau menjalin kerja sama dengan pihak lain.
“Saya anjurkan Anda yang mulai usaha dan mengalami kesulitan investment, maka Anda harus bertemu dengan partner yang tepat. Anda ada skill tapi ada partner yang menjadi investor. Banyak sekali yang sebetulnya bisa diajak berpartner,” ujar Maya Miranda Ambarsari, pengusaha wanita yang sukses menjalankan sejumlah bisnis.
Hal ini pula yang dilakukan oleh Maya saat hendak mengembangkan bisnis pertambangan emas. Sebagai lulusan Fakultas Hukum, Maya memiliki kemampuan dan pengetahuan yang baik mengenai tata hukum di Indonesia. Ini sangat terpakai karena dunia pertambangan begitu sarat dengan berbagai hukum dan peraturan.
“Saya ngga berpikir untuk mengeluarkan uang dari cash saya sendiri. Saya memiliki kemampuan, lalu bagaimana saya membiayai perusahaan ini [tambang emas]. Lalu yang saya lakukan adalah mencari partner yang memiliki kemampuan secara investasi tetapi tidak ada kemampuan menjalankan usaha,” jelas dia.
Wanita berusia 47 tahun ini mengaku lebih senang berkecimpung di dalam bidang yang sangat inovatif dan spesifik seperti pertambangan, dimana tidak banyak perempuan yang berani untuk masuk dalam bisnis ini.
“Setelah saya berhasil karena sudah go public maka saya menjalani bisnis lain, misalnya property yang dibiayai dari bisnis pertambangan. Atau bisnis di bidang fesyen, kecantikan,yang lucu-lucu,” kata dia.
Dian Siswarini, lahir di Majalengka 5 Mei 1968, menggeluti bidang telekomunikasi. Dian adalah Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini merupakan perempuan pertama yang memimpin perusahaan telekomunikasi yang sudah terbuka untuk publik atau sudah melantai di bursa, Dian juga berhasil meraih Golden Globe Tigers Award for Women Leadership, juga masuk dalam daftar Forbes Asia's Power Businesswomen.
Teresa Wibowo bergerak di bidang e-commerce. Teresa merupakan pimpinan Ruparupa.com, yang merupakan saluran omni e-commerce terbesar di Indonesia, melibatkan lebih dari 300 toko Kawan Lama Retail yang tersebar di 41 kota di Indonesia dengan lebih dari 60.000 jenis produk. Perusahaan e-commerce milik Grup Kawan lama tersebut berfokus pada bisnis retail dan membawahi sejumlah anak perusahaan antara lain Ace Hardware, Informa Furnishings, dan Toys Kingdom.
Salah satu dari 5 wanita hebat itu yakni, Maya Miranda yang merupakan shareholder PT Merdeka Copper Gold Tbk dan Pemilik PT Batamec Shipyard membagi tips mengembangkan bisnis tanpa modal.
Pendanaan sering kali menjadi persoalan yang kerap dihadapi oleh seseorang yang hendak menjalankan bisnis. Namun, hal tersebut sebetulnya bisa diatasi dengan cara berpartner atau menjalin kerja sama dengan pihak lain.
“Saya anjurkan Anda yang mulai usaha dan mengalami kesulitan investment, maka Anda harus bertemu dengan partner yang tepat. Anda ada skill tapi ada partner yang menjadi investor. Banyak sekali yang sebetulnya bisa diajak berpartner,” ujar Maya Miranda Ambarsari, pengusaha wanita yang sukses menjalankan sejumlah bisnis.
Hal ini pula yang dilakukan oleh Maya saat hendak mengembangkan bisnis pertambangan emas. Sebagai lulusan Fakultas Hukum, Maya memiliki kemampuan dan pengetahuan yang baik mengenai tata hukum di Indonesia. Ini sangat terpakai karena dunia pertambangan begitu sarat dengan berbagai hukum dan peraturan.
“Saya ngga berpikir untuk mengeluarkan uang dari cash saya sendiri. Saya memiliki kemampuan, lalu bagaimana saya membiayai perusahaan ini [tambang emas]. Lalu yang saya lakukan adalah mencari partner yang memiliki kemampuan secara investasi tetapi tidak ada kemampuan menjalankan usaha,” jelas dia.
Wanita berusia 47 tahun ini mengaku lebih senang berkecimpung di dalam bidang yang sangat inovatif dan spesifik seperti pertambangan, dimana tidak banyak perempuan yang berani untuk masuk dalam bisnis ini.
“Setelah saya berhasil karena sudah go public maka saya menjalani bisnis lain, misalnya property yang dibiayai dari bisnis pertambangan. Atau bisnis di bidang fesyen, kecantikan,yang lucu-lucu,” kata dia.
tulis komentar anda