Wujudkan Kampus Merdeka, Unusa Lahirkan Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital
Sabtu, 30 Januari 2021 - 15:52 WIB
SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melahirkan Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital (FEB-TD).
Fakultas baru gabungan dari Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan Fakultas Teknik (FT) ini ini merupakan salah satu upaya Unusa dalam menghadapi era teknologi digital, sekaligus mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia (Kemendikbud).
Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie menjelaskan, penggabungan dua fakultas ini sebagai bentuk intensif Unusa dalam program merdeka belajar dan kampus merdeka yang dimiliki Kemendikbud.
Salah satu implementasi program merdeka belajar dan kampus merdeka, mahasiswa diberi hak untuk belajar di luar kampus.
Hal ini sebagai bentuk realisasi kepada mahasiswa agar bisa magang di dunia industri dunia usaha dalam waktu dekat.
"Unusa sudah bekerjasama dengan berbagai perusahaan, seperti Indosat yang dapat dijadikan tempat magang mahasiswa dari FEB-TD. Itu semua dapat masuk dalam bobot SKS (Sistem Kredit Semester)," katanya usai pelantikan Dekan, Wakil Dekan, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang baru masa periode 2021-2026, Sabtu (30/1/21).
Selain itu, kata Jazidie, penggabungan dua fakultas ini sebagai respon teknologi yang semakin berkembang. Menurutnya, kemajuan teknologi digital mempengaruhi dinamika kebiasaan ekonomi masyarakat dunia, khususnya di Indonesia.
"Teknologi digital ini sudah bisa kita rasakan terlebih di dunia perbankan yang mulai menyasar teknologi digital," ungkapnya.
Penggabungan dua fakultas ini juga menjadi salah satu ikhtiar Unusa untuk merumuskan dan mengantisipasi perkembangan ekonomi di masa depan. "Ekonomi digital mulai dari sekarang sudah kami persiapkan, sekaligus mengantisipasi perkembangan masa depan," ucapnya.
Fakultas baru gabungan dari Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan Fakultas Teknik (FT) ini ini merupakan salah satu upaya Unusa dalam menghadapi era teknologi digital, sekaligus mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia (Kemendikbud).
Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie menjelaskan, penggabungan dua fakultas ini sebagai bentuk intensif Unusa dalam program merdeka belajar dan kampus merdeka yang dimiliki Kemendikbud.
Salah satu implementasi program merdeka belajar dan kampus merdeka, mahasiswa diberi hak untuk belajar di luar kampus.
Hal ini sebagai bentuk realisasi kepada mahasiswa agar bisa magang di dunia industri dunia usaha dalam waktu dekat.
"Unusa sudah bekerjasama dengan berbagai perusahaan, seperti Indosat yang dapat dijadikan tempat magang mahasiswa dari FEB-TD. Itu semua dapat masuk dalam bobot SKS (Sistem Kredit Semester)," katanya usai pelantikan Dekan, Wakil Dekan, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang baru masa periode 2021-2026, Sabtu (30/1/21).
Selain itu, kata Jazidie, penggabungan dua fakultas ini sebagai respon teknologi yang semakin berkembang. Menurutnya, kemajuan teknologi digital mempengaruhi dinamika kebiasaan ekonomi masyarakat dunia, khususnya di Indonesia.
"Teknologi digital ini sudah bisa kita rasakan terlebih di dunia perbankan yang mulai menyasar teknologi digital," ungkapnya.
Penggabungan dua fakultas ini juga menjadi salah satu ikhtiar Unusa untuk merumuskan dan mengantisipasi perkembangan ekonomi di masa depan. "Ekonomi digital mulai dari sekarang sudah kami persiapkan, sekaligus mengantisipasi perkembangan masa depan," ucapnya.
tulis komentar anda