3 Orang Jamaah Tablig Ditabrak Kereta Api Usai Syiar, 2 Tewas Satu Kritis
Selasa, 26 Januari 2021 - 20:59 WIB
PRABUMULIH - Nasib tragis dialami tiga orang jamaah tabligh usai menjalankan syiar agama di Masjid Nurul Huda Kelurahan Cambai, sekira pukul 09.00 WIB, Selasa (26/1/2021). Mereka ditabrak kereta api saat menyeberangi rel. Dua orang tewas di tempat satunya lagi kritis dan dirawat di IGD RSUD Prabumulih.
Dua orang yang tewas itu adalah Sumsel. H Supardi (60) warga Penanggiran dan Ahmad Sabar (50) warga Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, yang merupakan pensiunan PJKA. Sementara itu satu korban lainnya masih kritis dirawat di IGD RSUD Prabumulih yakni Subhan (42) warga Desa Jiwa Baru Kecamatan Lubai.
Informasi yang diperoleh peristiwa mengerikan itu berawal ketiga korban bersama dengan rekan lainnya berjumlah 10 orang sedang menjalankan syiar agama (jamaah tabligh) dari Palembang. Selanjutnya korban bersama rekan-rekannya tersebut keluar dari masjid Nurul Huda Kelurahan Cambai sekira pukul 09.00 WIB.
Kemudian ketiganya dan rekan-rekan mereka berjalan kaki melewati rel kereta api menuju ke arah kota Prabumulih, sesampainya di TKP, lalu datang kereta api dari arah Palembang menuju ke Kota Prabumulih. Lalu seketika kereta api tersebut menabrak ketiga korban dan mengakibatkan korban meninggal dunia dan sekarat.
“Mereka ini (para korban) tadinya salat dari Masjid Cambai dan habis salat mereka lalu berjalan ke arah Pasar Prabumulih, tiba-tiba mereka melihat ada kereta melintas dari arah depan mereka, sehingga mereka pindah ke rel sebelah,” kata Apri, warga setempat saat dibincangi di lokasi kejadian.
Namun, ketiga korban tidak menyangka akan ada kereta lainnya yang melintas di belakang mereka dari arah Palembang. Sehingga, ketiga korban tak sempat menghindar dari sambaran kereta. “Dua orang meninggal, satu masih hidup dan langsung dibawa ke rumah sakit. Satu korban hancur, satunya menyangkut di kereta dan satu luka parah,” ungkapnya.
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi didampingi Kasat Lantas AKP Sukiman mengatakan, saat ini kasusnya sudah ditangani dan akibat kejadian itu dua orang meninggal dan satu lagi kritis.
“Pihak keluarganya sudah kita hubungi dan akan dibawa ke rumah duka masing-masing. Kita mengingatkan warga untuk tidak berjalan-jalan di pinggiran kereta api karena sangat bahaya," pungkasnya.
Dua orang yang tewas itu adalah Sumsel. H Supardi (60) warga Penanggiran dan Ahmad Sabar (50) warga Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, yang merupakan pensiunan PJKA. Sementara itu satu korban lainnya masih kritis dirawat di IGD RSUD Prabumulih yakni Subhan (42) warga Desa Jiwa Baru Kecamatan Lubai.
Informasi yang diperoleh peristiwa mengerikan itu berawal ketiga korban bersama dengan rekan lainnya berjumlah 10 orang sedang menjalankan syiar agama (jamaah tabligh) dari Palembang. Selanjutnya korban bersama rekan-rekannya tersebut keluar dari masjid Nurul Huda Kelurahan Cambai sekira pukul 09.00 WIB.
Kemudian ketiganya dan rekan-rekan mereka berjalan kaki melewati rel kereta api menuju ke arah kota Prabumulih, sesampainya di TKP, lalu datang kereta api dari arah Palembang menuju ke Kota Prabumulih. Lalu seketika kereta api tersebut menabrak ketiga korban dan mengakibatkan korban meninggal dunia dan sekarat.
Baca Juga
“Mereka ini (para korban) tadinya salat dari Masjid Cambai dan habis salat mereka lalu berjalan ke arah Pasar Prabumulih, tiba-tiba mereka melihat ada kereta melintas dari arah depan mereka, sehingga mereka pindah ke rel sebelah,” kata Apri, warga setempat saat dibincangi di lokasi kejadian.
Namun, ketiga korban tidak menyangka akan ada kereta lainnya yang melintas di belakang mereka dari arah Palembang. Sehingga, ketiga korban tak sempat menghindar dari sambaran kereta. “Dua orang meninggal, satu masih hidup dan langsung dibawa ke rumah sakit. Satu korban hancur, satunya menyangkut di kereta dan satu luka parah,” ungkapnya.
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi didampingi Kasat Lantas AKP Sukiman mengatakan, saat ini kasusnya sudah ditangani dan akibat kejadian itu dua orang meninggal dan satu lagi kritis.
“Pihak keluarganya sudah kita hubungi dan akan dibawa ke rumah duka masing-masing. Kita mengingatkan warga untuk tidak berjalan-jalan di pinggiran kereta api karena sangat bahaya," pungkasnya.
(nic)
tulis komentar anda