Antisipasi Sesar Lembang, BPBD KBB Berguru Pada Kasus Gempa Muril Tahun 2011

Senin, 25 Januari 2021 - 22:56 WIB
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, KBB, Duddy Prabowo. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara inten terus melakukan sosialisasi dan pemahaman terkait keberadaan sesar Lembang ke masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo menyebutkan, langkah itu sebagai upaya agar masyarakat bisa mengetahui potensi dan tingkat kerawanan dari kawasan yang mereka tempati. Khususnya di empat kecamatan yang terlintasi sesar Lembang.

"Kita secara intens terus lakukan edukasi, karena mau tidak mau, suka tidak suka, semua aktivitas kita berada di atas patahan sesar Lembang. Seperti di Kecamatan Padalarang, Cisarua, Parongpong, dan Lembang," sebutnya, Senin (25/1/2021).



Menurutnya, empat kecamatan itu memang terlintasi oleh sesar Lembang yang membentang sepanjang kurang lebih 29 kilometer. Sosialisasi bahkan sudah dilakukan sejak tahun 2015 ke sekolah-sekolah dengan mendirikan sekolah siaga bencana dan pembentukan desa tanggap bencana.

Rencana kontigensi juga dilakukan sebagai antisipasi ketika bencana geologi akibat sesar Lembang terjadi sewaktu-waktu.

Itu berkaca dari kejadian bencana gempa dan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Muril, Kecamatan Cisarua, pada Tahun 2011 yang mengakibatkan puluhan rumah rusak.

Baca juga: 6 Pekan Zona Merah, Karawang Jadi Perhatian Khusus Ridwan Kamil

"Bencana (Muril) salah satunya karena sesar Lembang meskipun saat itu pergerakannya relatif kecil. Dari situ kita siapkan langkah antisipasi ketika sesar Lembang bergerak lebih besar," terang Duddy.

Baca juga: Potensi Tinggi, SF Bidik Pengembangan UMKM Kuliner Bandung

Lebih lanjut, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah jalur-jalur evakuasi serta memasang rambu-rambu peringatan bahaya dengan difasilitasi pihak BNPB. Seperti di daerah Tebing Keraton dan Sesko AU. Mengingat ada tiga segmen patahan sesar Lembang yang harus diwaspadai.

"Kami juga bersama BMKG sudah memasang alat pendeteksi kegempaan di empat lokasi. Yakni di Cisarua, kompleks Pemda KBB, Cikalongwetan, dan Saguling," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content