Benda Misterius Sempat Terbang Sebelum Ledakan Dahsyat di Mojokerto

Kamis, 21 Januari 2021 - 15:24 WIB
"Saya tidak tahu persis, tapi benar ada. Bahkan kaca bagian teras rumah saya ini sampai bergetar hebat saat benda itu melintas di atas ini sebelum ada ledakan. Saya awalnya menduga itu pesawat jatuh. Karena suara ledakannya cukup keras, bahkan langit sampai menyala merah seperti benda yang sangat besar terbakar," terang Husain.

Pria berusia 62 tahun ini mengaku sempat datang ke lokasi pasca munculnya ledakan. Ia mengaku penasaran dan ingin memastikan benda apa yang meledak dan sempat terbang di atas rumahnya itu. Hanya saja ia memilih mengurungkan niatnya lantaran khawatir dengan keselamatan dirinya.

"Saya kira pesawat yang jatuh, tapi kok tidak ada suara gemuruh saat melintas itu. Menurut keterangan Mas Yusuf, tetangga saya yang kerja buat genting ini meteor. Baru saya tadi ke sana melihat lokasinya, tapi tidak ada apa-apa, hanya sebagian sampah masih terbakar," jelas Husain.

Sementara itu, Muslikh, 60, pemilik lahan bekas galian C yang tinggal sekitar 100 meter dari tempat ledakan, mengaku tidak mengetahui secara persis saat ledakan dasyat itu. Ketika itu ia berada di musala depan rumahnya untuk menunaikan salat isyak. Namun, ketika itu ia masih menunggu sang istri yang masih mengambil air wudu.

"Saya nunggu istri saya mau salah isyak di musala ini. Tiba-tiba ada suara ledakan keras sekali. Saya kaget dan spontan melihat keluar. Saya lihat di sana itu api merah menyala. Selain itu ada seperti pecahan kaca terbang. Kalau soal bola api saya tidak tahu, baru tahu setelah dikabari Pak Husein pagi tadi," tutur Muslikh.

Kakek empat cucu ini menuturkan, ia juga heran dengan adanya ledakan dasyat itu, Menurutnya di kubangan bekas galian C tersebut tidak ada sampah berbahaya. Hanya tumpukan spon bekas yang bertesktur keras, kayu bekas, serta potongan kain sisa produksi sepatu dari pabrik yang sengaja dibuang di lokasi itu.

"Kalau benda-benda berbahaya atau limbah yang mengeluarkan bau tidak ada. karena memang saya tidak mau. Hanya spon sama limbah kayu seperti itu. Biasanya memang saya bakar sedikit-sedikit kalau datang. Memang sengaja dibuang di situ karena saya pakai untuk uruk," terang Muslikh.

Muslikh yang juga pengasuh TPQ ini mengakui jika ia mendapatkan inkam dari pembuangan limbah pabrik di atas lahannya itu. Untuk satu truknya, ia mendapatkan uang sebesar Rp200 ribu. Uang tersebut sebagian digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta biaya operasional TPQ.

"Tapi tidak mungkin kalau limbah itu (penyebab ledakan), soalnya tidak ada apa-apa selain spon, kain, kayu dan sebagian kecil kaleng cat yang ikut terbawa saat pembuangan. Karena memang saya menolak jika ada limbah (B3) dibuang di situ. Sebenarnya banyak yang menawarkan, tapi saya menolak," tandas Muslikh.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab ledakan tersebut. Nampak di lokasi sejumlah anggota dari Polsek Kutorejo tengah mengambil sampel material bekas ledakan. Sementara api juga masih nampak menyala di atas tumpukan sampah itu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content